Menkominfo: Presidensi G20 Bisa Jadi Peluang untuk Berdiskusi soal Isu Transformasi Digital
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa peran Presidensi G20 menjadi peluang bagi Pemerintah RI untuk memfasilitasi dan mendorong kemajuan diskusi antar pemangku kepentingan untuk membahas beragam isu global, termasuk transformasi digital.
Menurut Johnny, pembahasan isu transformasi berbasis digital secara lintas sektor ini makin penting seiring dengan peningkatan inovasi teknologi digital dalam menghadapi krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
“Saya percaya bahwa kita semua telah menyaksikan bagaimana teknologi digital telah membantu masyarakat kita untuk tumbuh dan pulih setelah Pandemi COVID-19. Meningkatnya pemanfaatan teknologi digital telah menjadi perhatian lebih di seluruh dunia khususnya, karena kita juga menjadi akrab dengan munculnya teknologi supercomputing dan komputasi kuantum, kecerdasan umum buatan, web 5.0 dan tentu saja Metaverse,” jelas Menkominfo dalam siaran persnya.
Menurutnya, ada beberapa poin penting yang harus ditingkatkan dalam digitalisasi dan kemajuan internet di negara berkembang. Di kondisi seperti ini, digitalisasi dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di masa mendatang.
Baca juga:
- Cyber Immune Ini Diklaim Kebal Semua Jenis Serangan Siber
- Transformasi Digital, Seluruh Markas Militer Singapura Bakal Terintegrasi dengan Teknologi Pintar
- Indonesia Calonkan Diri Jadi Anggota Dewan International Telecommnucation Union 2023-2026
- Renault Bermitra dengan Atos untuk Analisis Data, Penghematan Biaya Produksi
“Dunia saat ini dan seterusnya akan didigitalkan. Digitalisasi akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi yang besar di tahun-tahun mendatang, dimana valuasi pasar transformasi digital diproyeksikan tumbuh dari sekitar 520 Miliar dolar AS pada tahun 2021 menjadi lebih dari 1,24 Triliun dolar AS pada tahun 2026,” tuturnya.
Bahkan, Johnny menyatakan ada potensi perluasan bisnis berbasis digital yang diperkirakan mencapai 70% dengan adanya inovasi digital pada tahun 2030. “Beberapa diantaranya diproyeksikan melalui aplikasi mobil tanpa pengemudi,” tuturnya.
Terlepas dari potensi pemanfaatan teknologi yang menjanjikan, Menteri Johnny menilai ekosistem digital perlu memperhatikan beragam tantangan yang ada. Salah satunya adalah kesenjangan digital.