Dukung KPU, Menkominfo Siapkan Tim Keamanan Siber untuk Jaga Ruang Digital Tetap Sehat dalam Pemilu 2024
Menkominfo dukung KPU untuk jaga ruang digital tetap sehat selama pemilu (foto: dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate menyatakan sudah menyiapkan dukungan tim keamanan siber dan penangkal konten negatif untuk mendukung Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna menjaga ruang digital tetap aman dan sehat selama pemilihan umum 2024.

Untuk itu, Kemenkominfo sudah melengkapi peralatan seperti cyber drone dan juga tim cyber security untuk melakukan surveilans terhadap ruang digital dan serangan siber. 

“Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Oleh karena itu, Kominfo telah melengkapi peralatan-peralatannya, menambah cyber drone dan mempunyai tim cyber security yang bekerja 27 jam sehari untuk melakukan surveilans terhadap ruang digital dan serangan siber,” kata Johnny dalam siaran persnya. 

Lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, Menteri Johnny mengharapkan akan dapat membantu pelacakan konten negatif dengan skema alphabetical dan numerical.

Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antar kementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT),” jelasnya.

Menkominfo menjelaskan, tim respons cepat keamanan siber memiliki tugas untuk merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. 

Selain itu, Johnny juga mengatakan bahwa peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. "Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” imbaunya.

Menkominfo meminta penyelenggara platform digital untuk terus menjaga sistem keamanan dan melengkapinya dengan teknologi keamanan  enkripsi yang kuat, serta menyiapkan tim yang dapat merespons insiden dengan cepat.

“Kami memang secara rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global maupun lokal. Komunikasi ini terus kita bangun, agar apabila ada pelanggaran-pelanggaran (illegalities) di dalam ruang digital itu bisa direspons dengan cepat, baik untuk menghentikannya atau untuk memblokirnya," sambungnya. 

Menkominfo berharap agar bentuk kerja sama dari semua pihak termasuk media, dapat menjadi pelajaran dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya untuk mencegah post truth