Kabar Baik, Puluhan Hewan Kurban dari Kepulauan Seribu Bebas PMK

JAKARTA - Puluhan hewan kurban untuk Kepulauan Seribu kondisinya dinyatakan terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK). Jadi bisa dikirim ke beberapa pulau tujuan di daerah itu.

"Seluruh hewan kurban dinyatakan bagus dan layak, tidak terkena PMK, lalu umurnya juga sudah cukup," kata Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Kepulauan Seribu Devi Lidia di Jakarta Utara, Kamis 7 Juli dikutip dari Antara.

Puluhan hewan kurban tersebut sebelum dikirim ke Kepulauan Seribu sudah dicek kondisinya oleh seorang dokter hewan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) dan seorang Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk memeriksa kesehatan 35 hewan kurban.

"Ini sesuai dengan arahan Wakil Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan agar seluruh hewan ternak sebelum dikirim ke 11 pulau berpenduduk harus diperiksa kesehatannya terlebih dahulu di dermaga keberangkatan," katanya.

Jika sudah dinyatakan sehat dan layak untuk dikurbankan, baru bisa dinaikkan ke atas kapal untuk didistribusikan ke setiap pulau yang menjadi tujuan.

Ke-35 ekor hewan kurban tersebut, di antaranya 26 ekor kambing dan sembilan ekor sapi, dikirim dengan menggunakan kapal tradisional di Dermaga Kaliadem ke 11 pulau permukiman di Kepulauan Seribu seperti di Kepulauan Seribu Selatan ada Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Pari, Pulau Payung dan Pulau Tidung.

Sedangkan di Kepulauan Seribu Utara ada Pulau Pramuka, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua dan Pulau Sabira.

"Kami juga saat penyembelihan tetap melakukan pendampingan agar kurban memenuhi syarat yang ditentukan kaidah agama maupun kaidah kesehatannya," katanya.

Devi sudah berkoordinasi dengan penanggungjawab penyembelihan di setiap wilayah, seperti para camat dan lurah dan pengurus Dewan Masjid Indonesia untuk mempersiapkan semuanya.

"Jadi, selama pemotongan akan selalu kami dampingi pengawasannya, terutama terhadap cacing, atau mungkin infeksi pada jeroan, akan kami lakukan pemeriksaan," kata Devi.

Setelah pemotongan hewan pun akan langsung dilakukan pembersihan menggunakan cairan desinfektan untuk menghindari penyakit-penyakit yang ada.

"Kami juga siapkan desinfektan dan alat penyemprot untuk penyemprotan di 14 lokasi pemotongan hewan kurban di 11 pulau itu," katanya.