Modernisasi Militer untuk Antisipasi Ancaman China: Taiwan Pamerkan Jet AT-5 Terbaru, Gantikan F-5 Besutan Amerika Serikat

JAKARTA - Angkatan Udara Taiwan memamerkan jet latih baru yang dirancang dan dibuat secara lokal pada Hari Rabu, menggembar-gemborkan kemampuan pesawat tempur yang lebih canggih yang akan menggantikan peralatan yang sudah tua dan rawan kecelakaan.

Angkatan bersenjata Taiwan sebagian besar dilengkapi oleh Amerika Serikat, tetapi, Presiden Tsai Ing-wen telah menjadikan pengembangan industri pertahanan dalam negeri yang maju sebagai prioritas, terutama karena China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya, meningkatkan upaya dan latihan modernisasi militer. dekat Taiwan.

AT-5 Brave Eagle yang baru, dibuat oleh Aerospace Industrial Development Corp (2634.TW) milik negara dengan anggaran 68,6 miliar dolar Taiwan (2,3 miliar dolar AS), melakukan uji terbang pertamanya pada tahun 2020.

Ini adalah jet pertama Taiwan yang dibuat di dalam negeri sejak F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighter, atau IDF, diluncurkan lebih dari tiga dekade lalu. Kedua jet tersebut terlihat serupa dan memiliki kemampuan yang serupa.

Pada Hari Rabu, tiga AT-5 meraung ke udara di pangkalan udara Chihhang di Taitung di pantai timur Taiwan, untuk menunjukkan kehebatannya di depan wartawan.

Petugas pelatihan penerbangan Chang Chong-hao mengatakan, Brave Eagle cocok untuk tujuan pelatihan pertempuran udara-ke-udara dan udara-ke-darat, dan dapat mendarat dan lepas landas menggunakan landasan pacu yang lebih pendek.

"Jadi itu membantu memberi siswa lebih banyak ruang untuk menghadapi beberapa situasi yang tidak terduga," ujarnya, melansir Reuters 6 Juli.

Jet lati Brave Eagle dapat dilengkapi dengan senjata, meskipun masih dalam tahap pengujian, dan pesawat dirancang untuk memiliki fungsi pendukung pada saat perang.

"Kami tidak terlibat dalam bagian persenjataan, tes itu terserah pada ADIC pabrikan," terang perwira angkatan udara Huang Chun-yuan.

"Misi utama kami saat ini adalah pelatihan konversi umum dan terbang tandem," sambungnya.

Angkatan Udara Taiwan berencana membeli 66 unit pada tahun 2026 untuk menggantikan pesawat latih AT-3 dan F-5 besutan Northrop Corporation, Amerika Serikat yang menua, yang mengalami serangkaian kecelakaan dalam beberapa tahun terakhir.

Sebuah AT-3, model yang pertama kali terbang pada tahun 1980, jatuh pada bulan Mei, sementara tiga F-5 telah jatuh pada tahun lalu atau lebih.

Diketahui, jet tempur F-5 pertama kali memasuki layanan di Taiwan pada 1970-an, meskipun bukan lagi pesawat tempur garis depan.