Debat Pilkada Surabaya, Tim Eri Cahyadi-Armuji Tolak Paslon Bawa Contekan
SURABAYA - Usulan membawa contekan dalam debat Pilkada Surabaya ditolak pasangan calon wali kota-wakil wali kota Eri Cahyadi-Armuji.
Usulan itu sempat mengemuka dalam rapat teknis di Kantor KPU Kota Surabaya yang dihadiri kedua tim pasangan calon pada Senin, 26 Oktober. Debat perdana Pilkada Surabaya rencananya digelar pada 4 November.
Liaison Officer (LO) Eri Cahyadi-Armuji, Wimbo Ernanto, mengatakan pihaknya mengusulkan paslon harus bersih dari contekan yang berisi materi data.
"Tim sebelah menolak, mereka berharap pasangan calon diperbolehkan membawa materi data atau contekan," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu, 28 Oktober.
Menurut Wimbo, dengan paslon tidak membaca contekan materi data, maka masyarakat bisa menilai pemahaman pasangan calon soal Kota Surabaya secara orisinil.
"Dari situ kan masyarakat bisa mengetahui, siapa pemimpin yang paham seluk beluk Surabaya dengan segala permasalahan dan solusinya. Pemahaman konsep, detil maupun solusinya," imbuh Wimbo yang juga Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya.
"Penyelenggara menyediakan ruang di belakang panggung kepada tim untuk berdiskusi sebelum acara debat. Itu sudah cukup, tinggal bagaimana pasangan calon benar-benar menguasai materi di luar kepala," sambung dia.
Baca juga:
Saat dikonfirmasi titik temu terkait usulan yang ditolak kubu pasangan calon nomor urut 2, Wimbo menyebut masih akan dilakukan pembahasan.
"Kemarin KPU tidak bisa memutuskan, karena masih akan dipelajari di PKPU. Intinya kita tetap usulkan itu," katanya.
Debat terbuka pasangan calon Pilkada Surabaya 2020 dijadwalkan digelar pada tanggal 4 November di Hotel JW Marriott. Eri Cahyadi-Armuji akan beradu gagasan dengan Machfud Arifin-Mujiaman.
Sesuai aturan, peserta debat hanya dibatasi 7 orang per kubu pasangan calon, yang terdiri dari Cawali dan Cawawali, 4 orang tim debat serta 1 orang bagian dokumentasi.