Apakah Bunga Asoka Boleh Dimakan? Ketahui Fakta Tentang Tanaman Hias Berbunga Manis Ini
YOGYAKARTA – Untuk menyesap manis sari bunga, Anda bisa memetik setangkai bunganya lalu menghisapnya. Anak-anak sering melakukan ini dalam petualangan bermainnya. Tetapi apakah rasa manis bunga asoka berbahaya? Atau apakah bunga asoka bisa dimakan tidak hanya disesap manisnya saja?
Dikenal dua jenis tanaman asoka, yang pertama pohonnya menjulang tinggi dan yang kedua pohon kecil tetapi kerap berbunga lebat menjelang musim penghujan. Pohon asoka, merupakan keluarga tanaman Fabaceae. Jenis tanaman asoka yang berpohon kecil memiliki mahkota bunga menyebar. Disebut juga sebagai ‘pohon saputangan’ karena cara daunnya tumbuh menggantung seperti saputangan jatuh tertiup angin.
Tanaman asoka berasal dari India dan Myanmar barat. Dalam pengobatan Ayurveda, tanaman ini memiliki posisi penting. Selain dianggap memiliki makna spiritual dan sering ditanam di sekitar kulit Buddha dan Hindu. Dalam cerita, dikatakan bahwa Buddha lahir di bawah pohon berbunga cantik ini. Nama ‘asoka’ sendiri berarti ‘tanpa kesedihan’ atau ‘penghilang kesedihan’ dalam bahasa Sansekerta. Secara simbolik, pohon ini menyimbolkan cinta.
Dikenal pula dengan sebutan Saraca Asoca yang merupakan anggota subfamili Caesalpinaceae. Dalam penelitian dipublikasikan tahun 2014 di Annals Plant of Sciences, peneliti dari Departement of Biological Sciences, Universitas Mumbai, India, mengeksplorasi manfaat dari bunga tanaman asoka.
Pohon asoka habitannya di kawasan hutan hujan yang bisa ditemukan di seluruh India, khususnya kawasan Hilamaya, Kerala, Bengal, dan seluruh wilayah selatan. Sebagai pohon liar, asoka menjadi pohon langka karena tumbuh terisolasi. Pohonnya seperti pohon cemara, ukurannya kecil, tegak, dan warna daun hijau tua. Ada berbagai warna bunga, antara lain kuning cerah dan memerah sebelum gugur. Penduduk asli Chhattisgarh memakai tanaman ini dalam pengobatan gangguan ginekologi.
Untuk manfaat ginekologi, biasanya memanfaatkan kulit kayunya. Efek dari miminum ramuan ini membantu mengurangi bisul, afeksi rahim, keputihan, jerawat, dan menoragia karena fibroid rahim.
Baca juga:
Lantas apakah bunganya bisa dimakan? Kuncip bunga kering tanaman Saraca asoca diuji sebagai bahan antibakteri dari ekstrak metanol pada cawan. Bakteri yang diujikan untuk ditanggulangi oleh bunga tanaman ini ialah Salmonella viballerup, Shigella boydii, Escherichia coli, Vibro cholera, Shigella flexneri, dan Shigella dyserteriae.
Air rebusan bunga asoka juga dianggap sebagai obat. Mulai dari menstruasi tak teratur, mengobati luka, hingga disentri hemoragik.