Tiap 6 KK Korban Tanah Bergerak Lebak Dapat Rp3 Juta, BPBD Salurkan Rp500 Ribu per Bulan
BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyalurkan dana tunggu hunian (DTH) bagi masyarakat korban tanah bergerak di Cilangkap Kecamatan Kalanganyar.
"Semuanya warga korban tanah bergerak yang menerima bantuan DTH sebanyak enam kepala keluarga (KK), " kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu 22 Juni.
Penyaluran bantuan DTH untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak bencana tanah bergerak yang terjadi, Sabtu 11 Juni.
"Beruntung,bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka , namun tercatat lima unit rumah kondisinya rusak berat," sambungnya.
Saat ini, kata dia, warga yang rumahnya rusak berat mengungsi ke orang tua dan kerabat.
Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Lebak menyalurkan bantuan DTH sebesar Rp3 juta/KK dengan rincian Rp500 ribu/bulan selama enam bulan.
"Kami berharap DTH itu dapat dimanfaatkan untuk menyewa atau mengontrak rumah sebelum diperbaiki rumah mereka, " ujarnya.
Baca juga:
- Pamer Rekor Penonton Formula E Jakarta, Fadli Zon Skak Mat Sahroni: Bule-bule Berlaga, Kita Cuma Jadi Penonton
- PDIP Rencanakan Safari Politik Setelah Rakernas, Bakal Bahas Kandidat Capres 2024
- Kunjungi Markas Kopassus Kerajaan Kamboja, Prabowo Dipeluk Eks Anak Didiknya
- Tokoh NU Minta Politikus PDIP Mardani Maming Non-Aktif dari PBNU Setelah Jadi Tersangka KPK
Menurut dia, penyaluran DTH itu melalui rekening bank agar warga korban bencana alam menerima uang utuh tanpa terjadi pungutan atau pemotongan.
Masyarakat korban bencana alam tentu membutuhkan DTH itu untuk keperluan menyewa rumah, sebab tempat tinggalnya rusak berat juga tanahnya ambles akibat bencana tanah bergerak.
BPBD Kabupaten Lebak kini tengah mengajukan kepada pemerintah daerah agar warga korban bencana tanah bergerak bisa direlokasi ke tempat yang lebih aman dengan membangun hunian tetap (huntap).
Saat ini, ujar dia, pemerintah daerah juga merealisasikan perbaikan jalan yang ambles menghubungkan antardesa sepanjang 70 meter dengan kedalaman dua meter.
"Kami berharap pekan depan ruas jalan antardesa itu bisa dilintasi untuk menopang perekonomian masyarakat setempat, " katanya.
Sementara itu, Fatimah (45) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak mengaku dirinya terbantu adanya DTH sebesar Rp3 juta yang disalurkan BPBD setempat sehingga dapat meringankan beban ekonomi keluarga.
"Kami merasa senang menerima DTH, sehingga bisa tinggal di rumah kontrakan," tandasnya.