LEBAK - Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, diminta untuk mewaspadai bencana tanah bergerak. Fenomena itu bisa saja mengancam mengingat curah hujan yang tinggi belakangan ini.
Kepala Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Agus Reza Faisal mengatakan, hampir semua wilayah Lebak dilanda hujan. Hal itu berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kami minta warga dapat meningkatkan waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa," kata Agus Reza di Lebak, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu, 12 Maret.
Diperkirakan peluang curah hujan di Kabupaten Lebak terjadi siang hingga sore hari dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
Selama ini, jelas Agus Reza, wilayah Kabupaten Lebak alamnya terdapat perbukitan, pegunungan dan aliran sungai.
BACA JUGA:
Dengan kondisi alam seperti itu juga kerapkali menimbulkan tanah gerak dan longsor. Karena itu, masyarakat Kabupaten Lebak waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan.
"Kami minta warga yang tinggal di perbukitan dan pegunungan agar waspada bencana alam jika curah hujan lebih dari empat jam, " kata Agus Reza .
Masyarakat diminta waspada karena wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan bencana tanah bergerak. Seperti yang terjadi di Kecamatan Cikulur dan Cimarga, beberapa waktu lalu.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang terdampak tanah bergerak mencapai puluhan kepala keluarga ( KK) dengan ratusan jiwa.
"Saat ini warga yang terdampak tanah bergerak tinggal di tenda pengungsian karena kondisi rumah mereka rusak berat hingga roboh," katanya.