Selat Taiwan Menghangat, Taipei Pamer Lapis Baja Baru Buatan Dalam Negeri: Jarak Tembaknya 3 Kilometer, Bisa Beroperasi di Segala Cuaca
JAKARTA - Taiwan memamerkan kekuatan militernya, saat situasi di Selat Taiwan kembali menghangat, menampilkan kemampuan pabrik militernya yang mampu memproduksi kendaraan lapis baja modern.
Militer Taiwan memamerkan kendaraan lapis baja terbaru yang diproduksi di dalam negeri pada Hari Kamis lalu. Dinamai CM-34 Clouded Leopard, kendaraan tersebut dipamerkan di lokasi manufaktur terpencil di pegunungan bagian tengah pulau itu.
Taiwan sangat ingin menunjukkan tekadnya untuk membela diri jika China, yang mengklaim pulau yang diperintah secara demokratis itu sebagai wilayahnya sendiri, pernah menyerang. Ketakutan itu menjadi lebih jelas selama dua tahun terakhir ini, ketika Beijing meningkatkan kegiatan militer di dekat Taiwan.
Sebelumnya, Taiwan bergantung pada Amerika Serikat untuk banyak senjatanya, seperti jet tempur. Kini, Presiden Tsai Ing-wen ingin penekanan yang lebih besar pada persenjataan yang dirancang dan dibuat oleh Taiwan, yang paling terkenal di antaranya adalah kapal selam baru.
CM-34 roda delapan, yang mulai beroperasi pada 2019, dipersenjatai dengan chain gun 30mm Mk44 Bushmaster, yang dibuat oleh Northrop Grumman dan dengan jarak tembak efektif 3 km (1,9 mil). Ini dirancang untuk menjadi sangat mobile, beroperasi di segala cuaca.
Melansir Reuters 16 Juni, kendaraan dinamai macan dahan Taiwan. Meski kini diyakini telah punah, hewan ini dipuja oleh sebagian penduduk asli Taiwan yang menganggapnya keramat.
Perkembangan kendaraan bukan tanpa masalah. Tahun lalu, beberapa eksekutif senior dari perusahaan pemasok dipenjara karena penipuan atas pengadaan suku cadang di bawah standar, termasuk beberapa dari China, untuk model sebelumnya, CM-32.
Adapun mengutip NHK, Kolonel Su Jen-Pao, yang bertanggung jawab mengembangkan CM-34, mengatakan, kemampuan pertahanan independen dapat membantu Taiwan mempertahankan diri.
Kolonel tersebut menambahkan , Taiwan hanya akan dapat mengandalkan dirinya sendiri. Dia mengatakan invasi Rusia ke Ukraina telah memperjelas hal itu.
Baca juga:
- Coba Selundupkan 1,5 Kilogram Emas Senilai Rp1,2 Miliar di Pakaian Dalam, Wanita Ini Ditangkap Aparat Keamanan Bandara
- Lulus Uji Standar NATO, Senapan Sniper Multi-Kaliber Ini Siap Memasuki Dinas Militer: Jangkau Sasaran 1.500 Meter
- Intelijen Rusia yang Ketahuan di Belanda Disebut Sudah Diterima Magang, Memakai Kover Rapi: Konflik Keluarga, Makanan Favorit hingga Selera Musik
- Aparat Keamanan Temukan Fasilitas Pelatihan Terkait ISIS: Ada Terowongan yang Tertutup untuk Umum, Amankan Bahan Pembuat Bom dengan Kabel dan Paku
Sementara itu, kepala fasilitas produksi Wang Wen-hung mengatakan kepada wartawan, pabrik di Jiji dapat memproduksi enam kendaraan sebulan, dan telah mengirimkan 173 di antaranya ke militer dari total pesanan 305 unit.
Diketahui, Taiwan dengan Amerika Serikat kembali 'terlibat' perdebatan sengit mengenai Selat Taiwan. China menyebut memiliki kedaulatan, hak berdaulat dan yuridiksi di Selatan Taiwan.
Sementara, Taipei kembali menegaskan kawasan tersebut sebagai jalur air internasional, dengan Amerika Serikat menegaskan kembali dukungannya, mengatakan kebebasan navigasi dan penerbangan di kawasan itu dijamin dibawah hukum internasional.