Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un Desak Pejabat Tegas Perangi Tindakan Tidak Revolusioner
JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mendesak para pejabatnya untuk menindak tegas tindakan tidak revolusioner seperti birokratisme, sebut media pemerintah Hari Senin.
Perintah tegas Kim Jong-un ini disampaikan pada pertemuan partai yang berkuasa, sehari setelah digelarnya pertemuan elite pertai, guna membasmi tindakan tidak revolusioner.
Sehari sebelumnya, Sekretariat Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa mengadakan pertemuan di Pyongyang untuk membahas tugas-tugas langsung yang dihadapi partai, menurut Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
Selama pertemuan, Pemimpin Kim mendesak pejabat partai untuk melakukan pertempuran yang lebih intens melawan tindakan dan birokrasi yang tidak sehat.
Pertemuan itu juga membahas masalah penguatan peran partai dalam melaksanakan tugas nasional, yang dibahas pada rapat pleno kelima Komite Sentral kedelapan partai pekan lalu.
Pada kongres partai tahun lalu, Korea Utara merevisi aturan partai yang berkuasa, untuk mengembalikan sekretariat yang dihapus pada 2016 dan memilih Kim sebagai sekretaris jenderal partai.
Baca juga:
- Rusia Hancurkan Jembatan dan Potong Rute Pelarian di Sievierodonetsk, Presiden Zelensky: Pertempuran Sengit
- Jutaan Orang Terancam Kelaparan, Presiden Erdogan Bakal Bicara dengan Putin dan Zelensky Pekan Ini
- Terkait dengan Iran, Pesawat Kargo Venezuela Ditahan di Argentina: Dituding untuk Operasi Intelijen
- Tanpa Big Mac hingga McFlurry, Gerai Pengganti McDonald's Mulai Beroperasi di Rusia, Warga: Rasanya Tetap Sama, Colanya Beda
Akhir pekan kemarin, Korea Utara melepaskan serangkaian tembakan artileri selama akhir pekan, beberapa hari setelah Pemimpin Kim Jong Un bersumpah untuk menggunakan 'kekuatan demi kekuasaan' untuk mempertahankan kedaulatan negara.
Sementara, militer Korea Selatan, mendeteksi 'beberapa lintasan penerbangan' yang dipahami sebagai tembakan dari artileri Korea Utara, kata Kepala Staf Gabungan Seoul pada Minggu malam.
Kantor Berita Pusat Korea resmi Pyongyang, yang biasanya melaporkan tes senjata yang berhasil 24 jam setelah kejadian – belum merilis informasi tentang tembakan hari Minggu, atau peluncuran rudal baru-baru ini.