CSIS: Pemilu 2024 Bakal Lebih Ketat dan Kompetitif

JAKARTA - Center for Strategic and International Studies (CSIS) memprediksi pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024 akan berlangsung ketat dan kompetitif. Pilpres 2024 juga diprediksi akan terjadi dalam dua putaran.  

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, mengatakan persaingan ketat pada pilpres lantaran elektabilitas kandidat yang muncul di posisi tiga besar survei nasional hanya berbeda tipis. Apalagi nantinya Pilpres 2024 betul-betul diikuti oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

"Pertama, saya melihat jarak elektabilitas atau perolehan suara terutama diantara tiga calon yang populer yang mendapatkan elektabilitas tertinggi berdasarkan hasil survei relatif ketat, sehingga dengan komposisi yang ketat itu pilpres berpotensi akan terjadi dalam dua putaran," ujar Arya dalam diskusi daring, Rabu, 8 Juni. 

 Selain itu, menurut Arya, koalisi partai politik sejauh ini masih sangat cair. Pasalnya, partai-partai masih terbuka untuk bertemu menjajaki koalisi, baik partai dengan partai platform yang sama maupun partai lintas paltform.

"Jadi koalisi yang cair akan mempengaruhi level kompetisi pilpres mendatang," sebutnya. 

 

Ketiga, tidak ada petahana. Karena berdasarkan konstitusi masa jabatan presiden dibatasi selama 10 tahun atau dua periode, sehingga petahana dipastikan tidak bisa maju kembali sebagai presiden jika tidak ada perubahan konstitusi. 

"Jadi tidak adanya petahana membuat Pilpres 2024 akan menjadi ketat," kata Arya.