Cegah Pornografi, Pemkot Mataram Bakal Perketat Pengawasan Konten di Reklame
NTB - Pemerintah Kota Mataram akan memperketat pengawasan terhadap konten-konten reklame yang berpotensi menimbulkan multi-tafsir, vulgar, serta pornografi dengan merevisi regulasi.
"Saya setuju sekali perwal reklame direvisi dan di dalamnya akan melibatkan dinas komunikasi dan informatika (diskominfo) sebagai pihak bertanggung jawab terhadap konten reklame sebelum izin dikeluarkan," kata Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, dikutip dari Antara, Selasa 7 Juni.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi rencana Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) setempat yang akan merevisi perwal reklame.
Wali kota yang sebelumnya sebagai Kepala Bidang Reklame di Dinas Pertamanan Kota Mataram itu mengaku ikut serta dalam penyusunan perwal tersebut dan di dalamnya memang hal-hal seperti konten itu belum diatur.
"Karena itu, saya sangat setuju jika dilakukan revisi untuk dilengkapi dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan terkini sebagai dasar pengawasan," ujarnya.
Baca juga:
- M Taufik Bisa Gugat Partai Gerindra Jika Menolak Alasan Pemecatan, Pakar Hukum Beberkan Caranya
- Ketika Giring PSI Nyinyir Formula E, Anak Buahnya Diam-diam Nonton Langsung di Sirkuit Ancol, Bahkan Lihat Jokowi dan Anies Akrab
- Sindiran Keras Komisaris PT Ancol Soal Buzzer Ditindak Tegas, Kurawa Balas Bikin Statement Panas
- 2 Saksi Dugaan Korupsi Penyaluran Dana Fiktif LPDB-KUMKM Tak Hadiri Panggilan KPK
Sementara menyinggung tentang iklan rokok yang terkesan mulai marak lagi di Kota Mataram sehingga dinilai tidak sejalan dengan komitmen menciptakan Mataram menuju Kota Layak Anak (KLA), wali kota mengatakan, pada prinsipnya Kota Mataram tetap semangat mewujudkan Mataram menjadi KLA.
Hal itu dapat dilihat dari berbagai program dan perhatian pemerintah kota terhadap upaya memberikan ruang dan fasilitas bermain serta edukasi ramah anak.
"Iklan rokok bukan satu-satunya indikator penilaian. Masih banyak indikator lain yang bisa kita ikhtiarkan," katanya.
Lebih jauh wali kota menilai, iklan rokok yang ada menjadi bagian dari potensi pendapatan daerah yang dianggap sesuatu yang memberikan dampak pendapatan dari pajak reklame.
"Yang penting semangat kita untuk mewujudkan Mataram sebagai KLA tetap kita upayakan," tandasnya.