2 Penyalur PMI Ilegal Asal Bantul dan Bandung Ditangkap Satreskrim Polresta Barelang Batam
BATAM - Dua orang penyalur Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polresta Barelang di Batam Kepulauan Riau.
"Keduanya yaitu Hurianah Nuryati (47) asal Bantul dan Dedeh Rohayati (52) asal Bandung. Keduanya sudah kami amankan dan sedang menjalani pemeriksaan," kata Kasat Reskim Polresta Barelang, Kompol Abdul Rahman di Batam, Antara, Jumat, 3 Juni.
Penangkapan kedua pelaku ini berawal dari laporan masyarakat bahwa ada beberapa orang yang tidak dikenal ditampung di salah satu rumah yang berada di Kampung Baru Nomor 323 RT 02 RW 13 Kelurahan Sei Binti, Kecamatan Sagulung, Batam. Diduga, mereka adalah calon PMI ilegal yang akan diberangkatkan ke luar negeri.
"Informasi yang kami terima bahwa tempat tersebut dijadikan tempat penampungan PMI dan diduga korban akan diberangkatkan ke Singapura dan Malaysia secara ilegal," ucap Rahman.
Mendapat laporan tersebut, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polresta Barelang langsung mendatangi lokasi tersebut. Di lokasi petugas mendapati dua orang wanita sebagai pemilik penampungan dan dua orang perempuan calon PMI ilegal.
"Kedua orang korban ini rencananya akan diberangkatkan ke Singapura dan Malaysia untuk dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga (ART). Mereka sudah beberapa hari ada di rumah penampungan itu," ucapnya lagi.
Usai penangkapan tersebut, kedua pelaku dan korban dibawa ke Polresta Barelang untuk dimintai keterangan.
Baca juga:
- Ditanya Soal Kehadiran Presiden Jokowi Saat Formula E, Anies Baswedan: Semua Orang akan Disambut
- Pembalap Formula E Keturunan Indonesia Ini Ngaku Ketagihan Makan Lemper
- Jelang Balapan Formula E di JIEC, Nyck de Vries: Tata Letak Trek Terlihat Sangat Menarik
- Gubernur Anies Minta Seluruh Masjid di Jakarta Salat Gaib untuk Eril
"Saat ini sedang diperiksa baik pelaku maupun korban. Mereka dijerat Pasal 81 UU RI Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun," kata Rahman.