Sony Bangun Satelit yang Mampu Berkomunikasi dengan Laser, Bisnis Luar Angkasa Makin Menggila

JAKARTA - Sony  pada Kamis, 2 Juni mengumumkan telah membentuk perusahaan baru yang akan membangun dan memasok perangkat yang memungkinkan satelit kecil di orbit untuk berkomunikasi satu sama lain melalui sinar laser. Ini menandai bisnis Sony yang mulai terjun ke sektor luar angkasa yang berkembang pesat.

Sony Space Communications Corp, terdaftar pada Rabu, 1 Juni dimaksudkan untuk memanfaatkan teknologi laser untuk menghindari kemacetan frekuensi radio. Perangkat akan bekerja antara satelit di luar angkasa dan satelit yang berkomunikasi dengan stasiun bumi.

Sony tidak mengatakan kapan mereka mengharapkan perangkat komersial pertamanya beroperasi di luar angkasa. Bahkan mereka juga tidak mengatakan apakah sudah memiliki pelanggan atau berapa banyak uang yang telah diinvestasikan ke dalam teknologi hingga saat ini.

Ada sekitar 12.000 satelit di orbit Bumi selama ini, jumlah yang diproyeksikan meningkat pesat di tahun-tahun mendatang karena perusahaan roket memangkas biaya peluncuran ke luar angkasa., Apalagi perusahaan seperti Amazon  dan SpaceX membangun jaringan besar satelit bumi untuk membawa komunikasi internet ke seluruh dunia.

"Jumlah data yang digunakan di orbit juga meningkat dari tahun ke tahun, tetapi jumlah gelombang radio yang tersedia terbatas," kata presiden perusahaan baru, Kyohei Iwamoto, dalam sebuah pernyataan.

SpaceX membuat perangkat komunikasi laser sendiri dan pertama kali meluncurkannya di satelit Starlink akhir tahun lalu.

Sony mengatakan salah satu tes pertama yang berhasil terjadi pada tahun 2020 ketika mentransmisikan data gambar definisi tinggi dengan laser dari Stasiun Luar Angkasa Internasional ke stasiun bumi di Jepang.