Usai Belanda, Kini RI Dekati AS Agar Berinvestasi Bangun Pabrik Chip di Indonesia
JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) disebutkan tengah menjajaki peluang kerja sama dengan perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) Qualcomm. Kerja sama itu terkait dengan pengembangan industri semikonduktor di Indonesia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, langkah ini merupakan upaya untuk mendukung akselerasi digitalisasi di industri otomotif. Selain itu, juga untuk membuka peluang keterlibatan industri kecil dalam rantai industri tersebut.
“Kita semua tahu di masa pandemi, terjadi peningkatan penetrasi internet di Indonesia yang sangat massif sehingga membuat potensi pengembangan produk-produk penunjang konektivitas menjadi sangat mutlak,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu, 28 Mei.
Menurut Menperin, pihaknya kini juga tengah membangun ekosistem atau produk teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti laptop dan tablet.
“Untuk itu kami menilai dukungan dari Qualcomm penting untuk membantu pemerintah dalam memastikan semua proses dan rencana terlaksana dengan baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Menperin menjelaskan perihal kebutuhan perusahaan yang mampu memasok chip yang merupakan salah satu komponen dalam produk.
Oleh sebab itu, Menperin mengajak agar Qualcomm sebagai salah satu leader dalam produksi chip untuk mengambil bagian dalam upaya ini.
Baca juga:
- Wamenkeu Suahasil: Penerima Beasiswa LPDP Bersekolah dengan Uang Rakyat, Anda Harus Bermanfaat
- Kinerja Moncer, Penerimaan Pajak Diyakini Bakal Surplus Rp220 Triliun dari Target
- Banjir Likuiditas, Jumlah Uang Beredar Naik jadi Rp7.911 Triliun Didorong Ekspansi Kredit
- PGN Jamin Insiden di Tj Morawa Tak Ganggu Pasokan Gas Bumi Medan
“Kelangkaan chip belakangan ini menunjukkan bahwa dunia semakin mengalami percepatan menjadi semakin terdigitalisasi. Karena itu, dalam membangun dunia digital yang lebih maju, diperlukan dukungan investasi,” katanya.
Menperin menambahkan, RI kini sedang membangun Indonesia Manufacturing Center yang akan menjadi pusat pengembangan teknologi manufaktur terbaru untuk Indonesia.
“Lewat pertemuan tersebut, kami mengharapkan Qualcomm dapat memberikan asistensi dalam pengembangan Indonesia Manufacturing Center,” tegas dia.
Dalam pemberitaan VOI sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto diketahui juga tengah melakukan penjajakan dengan Belanda terkait dengan peluang investasi industri semikonduktor di Indonesia.
Menko Airlangga diketahui baru saja bertemu dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte di sela-sela agenda World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos-Swiss.