Cuan Rp88,7 Miliar di 2021, Depo Bangunan Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Bagi Dividen Rp35 Miliar
JAKARTA - Perusahaan milik konglomerat Hermanto Tanoko, PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO), telah menyepakati pembagian dividen dari laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021 sebesar Rp35 miliar.
Keputusan tersebut disahkan usai Depo Bangunan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 23 Mei. Adapun dividen kali ini merupakan 39,42 persen dari total laba bersih yang diperoleh Depo Bangunan pada 2021, yaitu sebesar Rp88,7 miliar.
Dalam keterangan resmi perseroan, dikutip Selasa 24 Mei, besarnya dividen yang akan dibagikan sesuai dengan ketentuan pasal 20 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Lebih lanjut, Depo Bangunan juga mengalokasikan Rp8 miliar sebagai dana cadangan, sedangkan sisanya dimasukkan sebagai laba ditahan perseroan.
RUPST Depo Bangunan juga mengesahkan penggunaan dana IPO yang dialokasikan sesuai prospektus. Pada 2021 lalu, Depo Bangunan menghimpun total dana setelah dikurangi biaya-biaya sebesar Rp487,7 miliar.
Baca juga:
- Produsen Minuman Kemasan Cleo Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Raup Penjualan Rp307,68 Miliar dan Laba Rp45,76 Miliar di Kuartal 2022
- Produsen Minuman Kemasan Cleo Milik Bos Cat Avian Konglomerat Hermanto Tanoko Targetkan Penjualan Rp1,43 Triliun di 2022, Ini Strateginya
- Produsen Minuman Kemasan Cleo Milik Konglomerat Hermanto Tanoko Raup Penjualan Rp1,1 Triliun dan Laba Rp180 Miliar di 2021
Dari nominal tersebut, perseroan telah menggunakan Rp312 miliar, dengan rincian belanja modal Rp10,7 miliar, pelunasan pinjaman Rp41 miliar, investasi perusahaan anak Rp201,3 miliar, dan modal kerja Rp58,8 miliar. Sisa dana IPO tercatat Rp175,7 miliar.
Sebagai informasi, kinerja Depo Bangunan tercatat meningkat khususnya dari penjualan di wilayah Lampung yang tumbuh sebesar 24,4 persen year-on-year pada 2021, sedangkan penjualan daring melalui media sosial WhatsApp juga meningkat hingga 75 persen yoy di periode yang sama. Laba bersih perseroan pada 2021 meningkat sebesar 3,81 persen yoy menjadi Rp88,79 miliar.