Tiga Tahun Anies Pimpin DKI, Apa Kabar Janji Rumah DP 0 Rupiah?

JAKARTA - Di tahun ketiga Anies Baswedan menjadi Gubernur DKI, ada catatan kritis dari DPRD DKI. Salah satu kritikan tersebut adalah realisasi janji kampanye rumah DP 0 rupiah yang saat ini mandek.

Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Idris Ahmad menyebut, selama tiga tahun menjabat memimpin Ibu Kota, Anies hanya mampu merealisasi program rumah DP 0 rupiah sebanyak 0,26 persen.

"Saat awal menjabat, Gubernur Anies menargetkan penyediaan 300.000 rumah selama 5 tahun. Namun, 3 tahun berselang, hanya tersedia 780 rumah atau hanya 0,26 persen dari target," kata Idris dalam diskusi webinar, Jumat, 16 Oktober.

Berdasarkan pemantauan PSI, jumlah yang dihuni hanya 278 unit, dari lokasi Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Sementara, lokasi perumahan di Cilangkap masih dalam tahap pembangunan.

"PSI mempertanyakan apakah Gubernur Anies benar-benar memiliki kemauan untuk menjalankan program DP 0 Rupiah?" cecarnya.

 

Terpisah, Anggota Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta, Jupiter menyebut program yang dinamakan Solusi Rumah Warga (Samawa) ternyata tak mampu jadi solusi yang benar-benar dibutuhkan warga.

"Data BPS pada tahun 2017, masih ada 5 juta warga DKI yang tidak memiliki rumah. Faktanya, sampai saat ini masih banyak yang belum memiliki rumah. Program rumah DP 0 rupiah masih belum berhasil, menurut saya," jelas Jupiter.

"Terus, Dinas Perumahan DKI selaku yang menjalankan program ini, kok kelihatannya santai-santai saja. Ini sudah tiga tahun, tidak terasa," lanjutnya.

Sebagai informasi, Pemprov DKI menargetkan pembangunan 13.500 unit hunian DP Nol Rupiah dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemprov DKI Jakarta 2018-2023.

Bangunan siap huni berada di Klapa Village dengan nama Menara Samawa yang terdiri dari 21 lantai dengan total 780 unit kamar. Sedangkan masing-masing lantai terdiri 39 unit kamar. 

Ada tiga tipe hunian yang disediakan oleh pengelola hunian itu seperti tipe studio yang berjumlah 240 unit, tipe 1 kamar tidur berjumlah 180 unit, dan tipe 2 kamar tidur dengan jumlah 360 unit.

Adapun jumlah harga rumah yang ditawarkan sangat beragam mulai dari Rp180 juta hingga Rp310 juta. Masyarakar diperbolehkan untuk mencicil dengan dana talangan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bank DKI dengan tenor maksimal 20 tahun.