JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan peletakan batu pertama atau Groundbreaking Hunian DP 0 rupiah Nuansa Cilangkap di Jalan Raya Cillangkap, Jakarta Timur.
Kawasan Cilangkap menjadi lokasi kedua penempatan kawasan rumah DP 0 Rupiah. Sebelumnya, Pemprov DKI mendirikan perumahan di daerah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, dengan nama Klapa Village.
Kepada warga yang menghadiri acara ini, Anies janji tak lagi mmepersulit persyaratan kepemilikan rumah DP 0 Rupiah kepada warga DKI. Ia meminta kepada Bank DKI untuk mengubah prosedur pendaftaran calon pemilik rumah menjadi lebih mudah.
"Kita menginginkan agar beberapa persyaratan-persyaratan teknisnya dilakukan revisi, sehingga memudahkan bagi masyarakat yang mau berpindah dari sistem pembiayaan tanpa perbankan masuk ke dalam sisttem pembiayaan yang menggunakan bank," tutur Anies di lokasi, Kamis, 12 Desember.
Dari janji ini, Anies mengakui ada kerumitan skema pembiayaan pada bagian syarat mendapatkan Fasilitas Pembiayaan Perolehan Rumah (FPPR) atau dana talanagan dari Bank DKI.
Melihat keadaan Rumah DP 0 Kelapa Village dengan total 780 unit, baru ada sekitar 225 unit yang berhasil dimiliki oleh pemilik rumah atau telah melewati proses akad KPR dari Bank DKI. Padahal, pendaftar calon pemilik rumah mencapai lebih dari 3000 orang.
Sementara, saat ini baru ada 85 unit yang sudah dihuni. Sebagian yang sudah akad belum menghuni karena ada berbagai pertimbangan. Misalnya, pemilik masih menunggu tenggat waktu kontrakan lamanya sampai habis, atau menunggu keindahan sekolah sang anak.
"Ini asalah contoh situasi yang dihadapi oleh masyarakat yang secara sosial ekonomi rendah. Mereka menghadapi persoalan pinjaman yang bervariasi ketika masuk sistem perbankan formal atau ketentuan yang tidak fleksibel," ungkap Anies.
Sekarang ini sedang dilakukan proses revisi mencari solusi atar mreka punya kemampaun kendala bisa ada jalan keluar. Nanti kalau sudah kita umumkan," tambah dia.
Anies menargetkan pembangunan rumah DP 0 Rupiah ini kepada PD Sarana Jaya dan PT. Totalindo selama 18 bulan. Ia meminta bahwa pembangunan fase kedua DP 0 Rupiah juga dibuat transparan dan terbuka agar bisa dipantau oleh semua pihak.
"Dengan begitu, mereka yang bekerja di sini tahu persis bahwa lapornya bukan hanya kepada Pak Yoory [Dirut Sarana Jaya], tapi lapornya kepada seluruh masyarakat Jakarta," kata Anies.
Lebih lanjut, Direktur Utama PD Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan menyebut rumah DP 0 Rupiah di Cilangkap ini berdiri di atas tanah seluas 2,9 hektare. Rencananya, akan dibangun sebanyak empat tower, dengan 24 lantai setiap towernya.
Jumlah unit yang akan dibuat lebih banyak dari Rumah DP 0 Rupiah di pondok Kelapa. Di Cilangkap, Pemprov DKI menyediakan 850 unit hunian. Hunian akan memiliki tipe, yaitu studio dengan kisaran harga Rp200 juta dan dua kamar dengan kisaran harga Rp330 juta.
Proses pembangunan perumahan ini memakan biaya sebesar Rp200 miliar. Anggaran tersebut ditanggung bersama antara PD Sarana Jaya dan pihak swasta yakni PT Totalindo.
"Pembangunan hunian Nuansa Cilangkap ini tidak hanya memberikan pengaruh dari segi visualisasi pembangunan, namun juga dapat berpengaruh positif terhadap kawasan dari berbagai aspek, seperti perekonomian, pendidikan, kesehatan, sosial, lingkungan, dan keselamatan hunian," ungkap Yoory.