JAKARTA - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nanang Priyo Utomo mengklarifikasi pernyataan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong.
Nanang mengatakan, kebohongan yang dimaksud Giring merujuk pada janji Anies ketika mencalonkan diri sebagai gubernur, berbeda dengan apa yang dilakukannya setelah terpilih.
"Kebohongan yang dimaksud oleh ketua umum kami adalah perbedaan antara janji kampanye dengan aksi yang diperlihatkan Pak Anies dalam menjalankan pemerintahan di DKI," ujar Nanang kepada VOI, Rabu, 22 September.
Ketika mencalonkan, lanjut Nanang, Anies menjanjikan program-program yang akan membantu rakyat kecil, seperti rumah DP 0, hingga OKE OCE.
"Janji-janji seperti rumah DP 0 rupiah, penyediaan lapangan pekerjaan melalui OK OCE juga naturalisasi sungai tidak dijalankan secara maksimal," jelasnya.
Namun, kata Nanang, justru Anies malah menggelontorkan triliunan rupiah demi pelaksanaan Formula E di Jakarta. Terlebih saat pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
"Tetapi memaksakan pengeluaran dana triliunan rupiah untuk penyelenggaraan balapan yang tidak pernah dijanjikan dan tidak dibutuhkan masyarakat," sambungnya.
BACA JUGA:
Nanang mengatakan, pernyataan Giring juga mempertegas sikap PSI yang menolak gelaran Formula E di Jakarta. Diketahui, Fraksi PSI DPRD DKI merupakan salah satu fraksi yang mengusulkan hak interpelasi terhadap kebijakan Formula E.
"Interpelasi adalah langkah formal dari PSI di Jakarta. Sedangkan, pernyataan ketum adalah bentuk keprihatinan PSI terhadap ketidakempatian Pemda DKI pada kondisi sosial masyarakat akibat wabah COVID-19 yang belum sepenuhnya kita selesaikan," tandas Nanang.