Rusia Setujui Evakuasi Tentara Ukraina yang Terluka dari Azovstal, Presiden Zelensky: Kami Berharap Menyelamatkan Mereka
JAKARTA - Pasukan Ukraina yang terluka mulai dievakuasi dari benteng terakhir komplek pabrik baja Azovstal di Mariupol, setelah Rusia mengizinkan evakuasi dari sana, dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berharap dapat menyelamatkan nyawa militernya.
Rusia mengatakan pada Hari Senin, mereka telah setuju untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka dari bunker di bawah pabrik baja Azovstal yang terkepung di Mariupol, ke fasilitas medis di kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia.
"Kesepakatan telah dicapai tentang pemindahan yang terluka," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 17 Mei.
"Sebuah koridor kemanusiaan telah dibuka di mana prajurit Ukraina yang terluka dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk," lanjut pernyataan itu.
Terpisah, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Anna Malyar mengatakan, proses evakuasi tentaranya yang terluka mulai dilakukan. Sebanyak 53 tentara yang terluka dari pabrik baja Azovstal dibawa ke sebuah rumah sakit di Kota Novoazovsk yang dikuasai Rusia, sekitar 32 kilometer (20 mil) ke timur.
Sementara, 211 orang lainnya dibawa ke Kota Olenivka, di daerah yang dikuasai oleh separatis yang didukung Rusia. Semua pengungsi akan dikenakan pertukaran tahanan potensial dengan Rusia, tambahnya.
Reuters melihat lima bus yang membawa pasukan dari Azovstal tiba di Novoazovsk pada Senin malam. Beberapa tentara yang dievakuasi terluka dan dibawa keluar dari bus dengan tandu. Sekitar 600 tentara diyakini berada di dalam pabrik baja tersebut.
"Kami berharap kami dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato Selasa dinihari
"Ada yang terluka parah di antara mereka. Mereka menerima perawatan. Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup," sambunnya.
Militer Ukraina mengatakan telah memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel, dengan pasukan di sana telah memenuhi misi tempur mereka.
Upaya untuk menyelamatkan pasukan yang masih di dalam sedang berlangsung, tambah militer. Tidak disebutkan berapa banyak pasukan yang tersisa.
Pasukan Ukraina mengatakan mereka bertahan di Azovstal selama 82 hari, mengulur waktu bagi seluruh Ukraina untuk memerangi pasukan Rusia, serta mengamankan senjata Barat yang dibutuhkan untuk menahan serangan Rusia.
Baca juga:
- PBB Terima 'Informasi yang Dapat Dipercaya' Mengenai Penyiksaan Tahanan Perang Rusia oleh Pasukan Ukraina
- Pasukan Rusia Tidak Siap untuk Perangi Ukraina, Mantan Tentara Bayaran Wagner Group: Terkejut Hadapi Militer Sungguhan, Bukan Milisi
- Spyware Pegasus Terdeteksi di Ponsel Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Kepala Intelijen Spanyol Dipecat
- Diduga Terlibat Asmara, Mantan Sipir Bantu Terpidana Pembunuhan Kabur dari Penjara: Jadi Buronan Sebelum Akhirnya Bunuh diri
Tetapi, evakuasi kemungkinan menandai akhir dari pertempuran terpanjang dan paling berdarah dari perang Ukraina, kekalahan yang signifikan bagi Ukraina. Mariupol sekarang berada dalam reruntuhan setelah pengepungan Rusia yang menurut Ukraina menewaskan puluhan ribu orang di kota itu.
Evakuasi terjadi beberapa jam setelah Rusia mengatakan telah setuju untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka ke fasilitas medis di Novoazovsk.
Diketahui, pembela terakhir Azovstal telah bertahan selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan yang dibangun jauh di bawah tanah untuk menahan perang nuklir. Warga sipil dievakuasi dari dalam pabrik, salah satu fasilitas metalurgi terbesar di Eropa, awal bulan ini.