Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan lebih dari 1.000 marinir Ukraina telah menyerah di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, mendesak pasukan yang tersisa dan bersembunyi di pabrik baja Azovstal untuk menyerahkan iri.

Tidak ada komentar dari pejabat Ukraina tentang pernyataan yang dibuat di saluran Telegram Kadyrov. Staf Umum Ukraina, dalam laporan paginya pada hari Rabu, mengatakan pasukan Rusia melanjutkan serangan terhadap Azovstal dan pelabuhan.

Televisi Rusia menunjukkan gambar dari apa yang dikatakannya adalah marinir yang menyerahkan diri di Illich Iron and Steel Works di Mariupol, pada hari Selasa, banyak dari mereka terluka.

Tidak jelas pabrik apa, Azovstal atau Illich Iron and Steel Works, maksud Kadyrov ketika dia berbicara tentang 1.000 marinir Ukraina yang menyerah.

"Di dalam Azovstal saat ini ada sekitar 200 orang terluka yang tidak dapat menerima bantuan medis apa pun," ungkap Kadyrov dalam unggahannya, seperti melansir Reuters 13 April.

"Bagi mereka dan yang lainnya, akan lebih baik untuk mengakhiri perlawanan yang tidak berguna ini dan pulang ke keluarga mereka," tandasnya.

Terpisah, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 1.026 tentara Brigade Marinir ke-36 Ukraina, termasuk 162 perwira, telah menyerah di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.

"Di kota Mariupol, dekat Pabrik Besi dan Baja Ilyich, sebagai akibat dari serangan yang berhasil oleh angkatan bersenjata Rusia dan unit milisi Republik Rakyat Donetsk, 1.026 tentara Ukraina dari Brigade Marinir ke-36 secara sukarela meletakkan senjata dan menyerah," ujar pihak kementerian tanpa merinci.

Selain itu, Rusia mengatakan 151 tentara Ukraina yang terluka dirawat di tempat dan dibawa ke rumah sakit kota Mariupol.Tidak ada komentar langsung dari kantor presiden Ukraina, staf umum Ukraina atau kementerian pertahanan.

Kadyrov adalah pendukung setia pemimpin Kremlin Vladimir Putin, mengerahkan banyak pejuangnya di Ukraina untuk mendukung upaya Rusia melakukan "demiliterisasi" dan "denazifikasi" Ukraina.

Dalam unggahan sebelumnya, dia bersumpah untuk melanjutkan perebutan Mariupol dan terus mengambil semua kota Ukraina lainnya, termasuk Kyiv.

Gambar televisi Rusia menunjukkan apa yang dikatakan tentara Ukraina sedang berbaris di jalan dengan tangan mereka di udara. Salah satu tentara terlihat memegang paspor Ukraina.