Dinilai Lakukan Pelanggaran Berat, Medali Emas SEA Games 2021 yang Sudah di Depan Mata Pesilat Indonesia Yachser Arafa Hilang dalam Waktu 28 Detik
JAKARTA - Ambisi pesilat Indonesia, Muhamad Yachser Arafa, meyumbang medali emas untuk kontingen Indonesia di ajang SEA Games 2021 batal terwujud. Padahal, medali emas sudah ada di depan mata.
Yachser Arafa gagal menyumbangkan medali emas setelah didiskualifikasi pada laga final kelas C putra 50-60 Kg SEA Games 2021 di Bac Tu Liem Stadium, Hanoi, Vietnam, Senin, 16 Mei.
Yachser didiskualifikasi karena dianggap melakukan pelanggaran berat yang menyebabkan lawan asal Singapura, Muhammad Hazim, terpaksa ditandu ke luar lapangan.
Yachser dinilai melakukan pelanggaran berat saat pertandingan tersisa 28 detik. Padahal saat itu, Yachser sudah unggul 31-21.
Baca juga:
- Kontingen Indonesia Tambah 2 Medali Emas dari Cabor Menembak, Tenis Sumbang Perak dan Wushu Raih Perunggu
- Jadwal dan Susunan Pertandingan Bulu Tangkis Putra SEA Games 2021 Indonesia Vs Kamboja: Berebut Tiket ke Semifinal
- Hendra/Ahsan Pamit usai Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala Thomas: Selesai Sudah Perjuangan
- Masniari Tak Menduga Hadirkan Medali Emas Renang Putri Setelah Penantian 11 Tahun
Keputusan ini membuat pesilat asal DKI itu harus puas dengan medali perak.
Saat wasit menyampaikan keputusannya, Yachser tidak dapat menutupi kesedihannya. Ia yang menangis dirangkul pelatihnya untuk ke luar arena.
Momen ini nyaris serupa dengan pertandingan final atlet Indonesia sebelumnya yakni M Khoiruddin Mustakim yang kandas atas lawannya dari Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar. Saat itu, Mustakim mendapatkan pengurangan 10 poin saat waktu tersisa empat menit.
Sementara itu, kegagalan dua petarung Indonesia ini demikian disesalkan Pelatih Tim Nasional Silat Indonesia Indro Catur Haryono.
"Atlet sudah berusaha maksimal tapi itulah hasil akhirnya," kata Catur.