JAKARTA - Pesilat Indonesia, Muhamad Yachser Arafa, gagal menyumbangkan medali emas di nomor C putra 50-60 Kg SEA Games 2021 di Bac Tu Liem Stadium, Hanoi, Vietnam, Senin, 16 Mei.
Dia didiskualifikasi karena dinilai melakukan pelanggaran berat yang menyebabkan lawan asal Singapura Muhammad Hazim terpaksa ditandu ke luar lapangan.
Pelatih tim pencak silat Indonesia, Indro Catur Haryono menilai, pelanggaran tersebut tak semestinya berbuah diskualifikasi untuk sang atlet.
"Ini kan pelanggarannya bukan keras sekali, atlet itu masih bisa menggerakkan kaki dan kepalanya. Tapi terkait ini kami tidak melayangkan protes, karena susah juga," kata Catur, seperti dilansir Antara, Senin, 16 Mei.
Berbeda dengan pertandingan sebelumnya antara M Khoiruddin Mustakim dengan wakil Malaysia Muhammad Hairi Adib Bin Azhar, yang mana sudah dilayangkan protes ke Komite Pertandingan.
BACA JUGA:
Tim pelatih menilai Mustakim tidak menendang ke arah wajah, tapi lawan melakukan gerakan menunduk sehingga terkesan mengarah ke arah wajah.
“Jika kita kalah, kita bilang kalah, sportif. Tapi ini kalah karena ada keberpihakan. Kita ngomong itu saja, tidak ada unsur membela diri. Saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, tapi yang jelas kami punya rekaman videonya semua,” kata Indro.
Sejauh ini, tim silat Indonesia sudah mengumpulkan satu medali emas, dan tiga medali perak. Medali emas diraih dari nomor pasangan seni putri Riska Hermawan dan Ririn Rinasih.
Tim Silat Indonesia praktis gagal memenuhi target empat medali emas pada SEA Games 2021.