Kelompok Milenial Anggap Erick Layak Maju Pilpres, Kasih Contoh Program Santripreneur dan Santri Magang di BUMN
JAKARTA - Penggerak Milenial Indonesia (PMI) menilai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mampu menunjukkan potret pemimpin ideal untuk Indonesia
"Berhasilnya Pak Menteri dalam memimpin BUMN membuktikan, Pak Erick adalah potret pemimpin ideal bagi Indonesia. Karenanya ia layak untuk maju pada Pilpres 2024 nanti,” kata Koordinator Bidang Politik dan Demokrasi Penggerak Milenial Indonesia Wildan, di Jakarta, Rabu 11 Mei dikutip dari Antara.
Kata dia, kemampuan Menteri Erick Thohir selama menjabat, berhasil membuktikan kalau dia mengemban amanah sebagai menteri sekaligus sebagai profesional.
Terbaru, kata dia, Erick berhasil menggagas beberapa program yang fokus untuk mengembangkan perekonomian pondok pesantren yang mandiri.
Wildan mencatat beberapa torehan terbaru Erick di BUMN, yaitu menjalin kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) dengan mendirikan BUMNU.
“BUMNU (Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama) merupakan program kolaborasi antara BUMN dan unit usaha di bawah Ormas NU untuk mendorong perekonomian umat berbasis pesantren. Dan itu adalah hasil kerja keras pak menteri,” kata dia.
Erick Thohir, menurut Wildan, turut memberikan perhatian terhadap lembaga pesantren untuk lebih maju dan progresif melalui kerja sama dengan BUMN.
“Program santripreneur dan santri magang di BUMN dibuat oleh Pak Erick untuk memberdayakan santri dalam mengembangkan bisnis dan mengasah pengalaman dalam dunia profesional,” katanya pula.
Baca juga:
- Gelar Pasar Murah di Lampung, Erick Thohir: Intervensi BUMN untuk Menyeimbangkan Harga Bahan Pokok
- Safari Politik Prabowo, Ganjar Hingga Erick Thohir Saat Lebaran, Rocky Gerung: Ngapain Minta Restu, Tunjukkan Saja Anti-Korupsi
- Setelah Prabowo, Giliran Erick Thohir Temui Jokowi di Bali
- Lili Romli: Erick Thohir Masuk 6 Besar Capres adalah Sebuah Pencapaian Besar
Wildan turut mengamati bahwa program yang digagas Erick itu dilengkapi dengan program vokasi melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan.
“Program ini dilengkapi dengan program vokasi melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL). Selain itu, ada juga program beasiswa pendidikan S2 yang dapat diikuti guru dan pengajar di pesantren,” ujarnya lagi.