Komandan Pasukan Rudal Rusia Sebut ICBM Sarmat Dapat Membawa Senjata Hipersonik

JAKARTA - Rudal balistik antarbenua Rusia yang baru mampu membawa beberapa senjata hipersonik, kata seorang perwira senior militer Rusia, Minggu.

Kolonel Jenderal Sergei Karakayev, komandan Pasukan Rudal Strategis Militer Rusia mengatakan dalam sambutannya di televisi, ICBM Sarmat yang baru dirancang untuk membawa senjata luncur hipersonik Avangard.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, Sarmat melakukan uji tembak untuk pertama kalinya pada Rabu pekan lalu dari fasilitas peluncuran Plesetsk di Rusia utara. Hulu ledak latihannya berhasil mencapai target tiruan di lapangan tembak Kura, di timur jauh Semenanjung Kamchatka.

Peluncuran uji coba dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Barat atas aksi militer Rusia di Ukraina dan menggarisbawahi penekanan Kremlin pada kekuatan nuklir negara itu.

Presiden Rusia Vladimir Putin memuji peluncuran Sarmat sebagai pencapaian besar, mengklaim bahwa rudal itu tidak memiliki tandingan asing dan mampu menembus pertahanan apa pun.

"Senjata yang benar-benar unik ini akan memperkuat potensi tempur angkatan bersenjata kita, memastikan keamanan Rusia dari ancaman eksternal dan membuat mereka, yang dalam retorika agresif yang panik mencoba mengancam negara kita, berpikir dua kali," ujar Presiden Putin pekan lalu melansir The National News 25 April.

Sarmat adalah rudal berat yang telah dikembangkan selama beberapa tahun untuk menggantikan Voyevoda buatan Soviet, yang diberi nama kode 'Satan' oleh Barat dan merupakan inti dari penangkal nuklir Rusia.

Sementara itu, militer Rusia mengatakan Avangard dapat terbang 27 kali lebih cepat dari kecepatan suara dan membuat manuver tajam untuk menghindari perisai rudal musuh.

Rudal hipersonik baru telah dipasang ke ICBM buatan Soviet yang ada, dan unit pertama yang dipersenjatai dengan Avangard mulai bertugas pada Desember 2019.

Adapun direktur dan kepala perancang pembuat rudal Makeyev yang mengembangkan Sarmat, Vladimir Degtyar, mengatakan dalam sambutannya di televisi, jangkauannya memungkinkannya terbang di sepanjang lintasan apa pun melintasi kutub utara atau selatan untuk mencapai target mana pun di seluruh dunia.