Balas Tunai Sanksi AS, Rusia Masukkan Wapres Kamala Harris hingga CEO Meta Mark Zuckerberg ke Daftar Hitam
JAKARTA - Hanya berselang sehari setelah Washington menjatuhkan sanksi terbaru terhadap Rusia terkait invasi di Ukraina, Moskow langsung membalasnya dengan memasukkan pejabat tinggi hingga wartawan Amerika Serikat dalam daftar hitam.
Kamis kemarin, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan 29 warga AS meliputi pejabat tinggi, pengusaha, pakar dan wartawan, serta pasangan pejabat tinggi AS ke dalam daftar hitam.
"Menanggapi sanksi AS yang dikeluarkan Pemrintahan Joe Biden dan terus menerus menargetkan orang Rusia, pejabat, anggota keluarga mereka, serta pengusaha, ilmuwan dan seniman, total 29 orang Amerika termasuk pejabat tinggi, pengusaha, pakar dan wartawan yang membentuk Agenda Russophobia, serta pasangan dari sejumlah pejabat tinggi, masuk daftar hitam," kata Kementerian dalam pernyataannya, melansir TASS 22 April.
Orang-orang yang masuk daftar hitam termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris dan CEO Meta Mark Zuckerberg.
"Pengumuman lain tentang perluasan baru daftar hitam Rusia akan segera menyusul, sebagai bagian dari tindakan balasan terhadap tindakan permusuhan AS," tegas pihak kementerian.
Sebelumnya, Amerika Serikat memberlakukan sanksi baru terhadap lusinan individu dan entitas Rusia, termasuk bank komersial Rusia dan perusahaan pertambangan mata uang virtual pada Hari Rabu.
Departemen Keuangan AS mengatakan, pihaknya menunjuk perusahaan penambangan mata uang virtual untuk pertama kalinya, bersama lebih dari 40 orang, dan entitas yang dipimpin oleh oligarki Rusia yang ditunjuk AS, Konstantin Malofeyev.
"Kementerian Keuangan dapat dan akan menargetkan mereka yang menghindari, berusaha untuk menghindari, atau membantu penghindaran sanksi AS terhadap Rusia, karena mereka membantu mendukung perang pilihan brutal (Presiden) Putin," kata Wakil Menteri Keuangan untuk terorisme dan intelijen keuangan Brian Nelson.
Selain itu, Departemen Luar Negeri AS juga memberlakukan pembatasan visa pada lebih dari 600 orang dalam upaya untuk mempromosikan akuntabilitas atas pelanggaran dan pelanggaran hak asasi manusia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah pernyataan, melarang mereka bepergian ke Amerika Serikat.
Baca juga:
- Helm dan Rompi Pelindung Balistik yang Dipakai Presiden Zelensky serta Pengawalnya Buatan Turki, Dipesan Secara Khusus
- Inggris Jatuhkan Sanksi Terhadap Jenderal Rusia, Termasuk Komandan yang Diduga Terlibat Pembantaian Bucha
- Ledakan Guncang Masjid Syiah di Afghanistan Utara: 11 Orang Tewas, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
- Perintah Tegas Presiden Putin ke Menhan Shoigu: Batalkan Penyerbuan ke Pabrik Mariupol, Blokir hingga Lalat Tidak Bisa Masuk
Tiga pejabat Rusia juga terkena pembatasan visa atas pelanggaran berat hak asasi manusia bersama 17 lainnya, dipukul dengan pembatasan atas tuduhan merusak demokrasi di Belarus.
"Kami akan menggunakan setiap alat untuk mempromosikan pertanggungjawaban atas pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran hukum humaniter internasional di Ukraina," kata Blinken, seperti mengutip CNN.