Rusia Mulai Pertempuran di Donbas, Presiden Zelensky: Lama Mereka Persiapkan

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat senior Ukraina mengatakan, pasukan Rusia telah memulai serangan di wilayah timur negara itu, menyebutnya 'pertempuran Donbas' sudah dimulai Senin kemarin.

Antisipasi sudah dilakukan tentara Ukraina terhadap peperangan di wilayah timur, seiring dengan penarikan pasukan Rusia dari dekat Kyiv dan Ukraina utara akhir bulan lalu, untuk memfokuskan serangannya di wilayah Donbas.

"Kami sekarang dapat mengatakan pasukan Rusia telah memulai pertempuran di Donbas, yang telah lama mereka persiapkan," ujar Presiden Zelensky dalam sebuah pidato video, melansir Reuters 19 April.

Terpisah, Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan dalam komentar yang disiarkan televisi: "Mereka (pasukan Rusia) memulai upaya mereka untuk memulai fase aktif pagi ini.

"Pagi ini, di hampir seluruh garis depan wilayah (timur) Donetsk, Luhansk dan Kharkiv, para penjajah berusaha menerobos pertahanan kami," ungkapnya.

Rusia telah meningkatkan kekuatannya di timur Ukraina menggunakan pasukan yang ditarik dari utara Ukraina dan Belarusia yang bertetangga, sekutu dekat Rusia.

Dalam sebuah unggahan di Facebook, komando angkatan bersenjata Ukraina mengatakan kekuatan militer utama Rusia sedang berkonsentrasi, untuk menguasai seluruh wilayah Donetsk dan Lugansk yang membentuk petak tanah yang dikenal sebagai Donbas.

"Fase kedua perang telah dimulai. Percaya pada tentara kami, ini sangat kuat," tulis kepala staf presiden Ukraina, Andriy Yermak, di aplikasi perpesanan Telegram.

Diketahui, bala bantuan Rusia telah menyiapkan panggung untuk pertempuran berlarut-larut yang menurut para analis militer, pasti akan menimbulkan kerugian besar di kedua belah pihak, ketika Rusia mencoba mengepung para pejuang Ukraina yang berjuang untuk mempertahankan wilayah Donbas.