Telepon Kanselir Scholz, Presiden Zelensky Puji 'Perubahan' Jerman yang Untungkan Ukraina
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dirinya telah membahas kemungkinan sanksi tambahan terhadap Rusia, dalam panggilan telepon dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, memuji apa yang dia katakan sebagai perubahan yang lebih menguntungkan dalam posisi Jerman terhadap Kyiv.
"Saya berbicara hari ini dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz tentang bagaimana mempertanggungjawabkan semua yang bersalah atas kejahatan perang. Tentang bagaimana memperkuat sanksi terhadap Rusia dan bagaimana membujuk Rusia untuk mencari perdamaian," kata Presiden Zelensky dalam pidato video malamnya, tampak santai di sebuah kursi, melansir Reuters 11 Apri.
"Saya senang untuk mencatat, baru-baru ini posisi Jerman berubah menguntungkan Ukraina. Dan saya menganggap ini sangat logis karena mayoritas orang Jerman mendukung kebijakan ini. Saya berterima kasih kepada mereka. Dan saya berharap semua yang kami sepakati akan dilaksanakan. Ini adalah sangat penting," sambungnya.
Jerman, yang enggan pada tahap awal invasi Rusia untuk menyediakan persenjataan bagi Ukraina, kini telah setuju untuk memasok persenjataan anti-tank dan misil.
Presiden Zelensky, yang awalnya kritis terhadap Jerman karena gagal memberikan bantuan nyata, terutama dalam pidatonya di Bundestag bulan lalu, telah memuji langkah Berlin.
Pekan lalu, Kanselir Scholz mengatakan pada Hari Jumat, Jerman dapat mengakhiri impor minyak Rusia tahun ini tetapi menghentikan impor gas akan lebih sulit, karena negara itu perlu membangun infrastruktur untuk mengimpor gas dari sumber alternatif.
Minyak Rusia diketahui menyumbang 25 persen dari impor Jerman, turun dari 35 persen sebelum invasi 24 Februari. Adapun impor gas ke Jerman dari Rusia telah dipotong menjadi 40 persen dari 55 persen, dan impor batu bara keras menjadi 25 persen dari 50 persen.
Baca juga:
- Warga Bucha Sebut Pasukan Rusia Tiba 27 Februari: Sita Tiga Apartemen untuk Pos Komando, Korban Tewas Dipukuli dan Ditembak
- Berhasil Diidentifikasi, Dua Komandan Batalion Azov Ukraina Diburu Terkait Penganiayaan Delapan Tahanan Perang Rusia
- Kepala Pentagon Telepon Menhan Ukraina, AS Prioritaskan Pengiriman UAV, Javelin hingga Stinger Bantu Kyiv Hadapi Rusia
- Puluhan Diplomatnya Diusir, Rusia Ingatkan Negara-negara Barat: Merusak Hubungan Bilateral
Sementara itu, sebuah pernyataan dari kantor Kanselir Scholz terkait pembicaraan dengan Presiden Zelensky tidak menyebutkan pembahasan sanksi, mengatakan Presiden Zelensky telah memberitahu Kanselir Scholz tentang "situasi saat ini dan negosiasi antara Ukraina dan Rusia."
Lebih jauh, kantor Scholz mengatakan kanselir mengutuk apa yang dia katakan sebagai kejahatan perang oleh militer Rusia di Bucha dan bagian lain dari Ukraina, bahwa pemerintah Jerman akan memastikan pelaku diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan nasional dan internasional.
Moskow telah menolak tuduhan oleh Ukraina dan negara-negara Barat tentang kejahatan perang. Mereka menyangkal menargetkan warga sipil selama apa yang disebut Kremlin sebagai "operasi militer khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya.