Pejabat Ukraina Sebut Serangan Roket Rusia Hancurkan Bandara Dnipro, Rusia Klaim Pangkalan dan Markas Batalion Nasionalis
JAKARTA - Pasukan Rusia menembakkan roket ke wilayah Lugansk dan Dnipro, Ukraina pada Hari Minggu, kata para pejabat Ukraina, menghancurkan sebuah bandara dan melukai sedikitnya lima orang.
Valentyn Reznichenko, gubernur wilayah Dnipropetrovsk tengah, mengatakan pekerja darurat menyisir fasilitas infrastruktur yang terkena serangan di Kota Zvonetsky, menambahkan bahwa rincian tentang korban akan diberikan kemudian.
"Rudal-rudal presisi tinggi semalam menghancurkan pangkalan dan markas besar batalyon nasionalis Dnepr di Zvonetsky, yang juga baru-baru ini menerima bala bantuan dari tentara bayaran asing," kata Kementerian Pertahanan Rusia, melansir Reuters 11 April
Reznichenko mengatakan di Telegram, ada juga serangan terhadap bandara di kota Dnipro.
"Bandara itu sendiri hancur, serta infrastruktur di dekatnya, dengan roket terus beterbangan," ujar Reznichenko.
Reznichenko mengatakan sebelumnya, serangan terhadap Dnipro telah melukai satu orang dan roket telah memicu api yang akhirnya padam. Sebuah rudal juga menghantam sebuah bangunan di distrik Pavlograd, tambahnya.
Secara terpisah, kepala dewan wilayah Dnipro, Mykola Lukashuk, mengatakan lima staf layanan darurat negara telah terluka oleh serangan di bandara.
Adapun Serhiy Gaidai, gubernur Luhansk, wilayah timur yang berbatasan dengan Rusia, menulis sebelumnya di Telegram, sebuah sekolah dan gedung apartemen bertingkat tinggi telah dihantam di kota Sievierodonetsk.
"Untungnya tidak ada korban jiwa," ujar Gaidai. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi laporan tersebut.
Baca juga:
- Warga Bucha Sebut Pasukan Rusia Tiba 27 Februari: Sita Tiga Apartemen untuk Pos Komando, Korban Tewas Dipukuli dan Ditembak
- Berhasil Diidentifikasi, Dua Komandan Batalion Azov Ukraina Diburu Terkait Penganiayaan Delapan Tahanan Perang Rusia
- Kepala Pentagon Telepon Menhan Ukraina, AS Prioritaskan Pengiriman UAV, Javelin hingga Stinger Bantu Kyiv Hadapi Rusia
- Puluhan Diplomatnya Diusir, Rusia Ingatkan Negara-negara Barat: Merusak Hubungan Bilateral
Untuk diketahui, Rusia gagal merebut kota-kota besar di Ukraina sejak invasi pada 24 Februari lalu, sementara Ukraian melakukan antisipasi dengan konsentrasi pasukan Rusia di wilayah timur untuk melakukan serangan besar-besaran, meminta warga sipil mengungsi.