Mengenal OnlyFans, Aplikasi Milik Leonid Radvinsky yang Kondang di Indonesia Gara-Gara Unggahan Pornografi Dea

JAKARTA - Pemilik OnlyFans, Leonid Radvinsky masuk dalam daftar orang kaya baru 2022 versi Forbes pada 7 April 2022. Radvinsky yang menjabat sebagai CEO di aplikasi yang sedang menjadi pembicaraan di Indonesia, menduduki peringkat 2.324 dari 2.668 orang dalam daftar. Pria berusia 40 tahun ini memiliki kekayaan sebesar 1,2 miliar dolar AS atau Rp17,16 triliun.

Radvinsky yang lahir di Ukraina merupakan lulusan Universitas Northwestern pada tahun 2002. Di biolink nya Radvinsky dikenal sebagai seseorang yang sangat suka membaca, bermain catur, dan belajar menjadi pilot helikopter.

Radvinsky membeli kepemilikan saham OnlyFans dari Fenix International Limited milik Kelurga Stokely dari Inggris, sebanyak 75 persen pada tahun 2018. Sebelumnya Radvinsky telah memiliki perusahaan sejenis yaitu MyFreeCams. OnlyFans pertama kali didirikan pada tahun 2016.

OnlyFans sebenarnya merupakan aplikasi media sosial berbasis langganan. Pengguna dapat menjual atau membeli konten orisinal. Namun saat mengakses situs dewasa, kreator dapat mengunggah video dan foto vulgar ke akun mereka yang terkoneksi dengan sistem pembayaran.

Penampilan aplikasi OnlyFans di layar ponsel. (asn.in)

Menjalankan OnlyFans dengan pengalamannya mengelola situs sejenis, Radvinsky mulai gencar dan fokus pada konten-konten dewasa. Situs web ini telah menyita perhatian warga dunia secara signifikan, terutama ketika pandemi COVID-19 mulai merebak di seluruh penjuru dunia.

Sejak era pandemi melanda, OnlyFans telah mengalami lonjakan lebih dari 75 persen. Berarti banyak orang telah melakukan pendaftaran akun OnlyFans.

Pada April 2020, OnlyFans mencatat ada 150 ribu pengguna baru setiap 24 jam, dengan 450 ribu pembuat konten. OnlyFans menduga tingginya antusiasme karena orang-orang bosan di rumah dan ingin menghasilkan uang tambahan. Karena selain menjadi media sosial, situs ini dapat menjadi alternatif pemasukan.

Banyaknya pengguna tersebut tentunya membuat kekayaan Radvinsky terus naik secara signifikan.

Saat ini OnlyFans sedang menjadi topik hangat di Indonesia terkait kasus pornografi yang menjerat Gusti Ayu Dewanti alias Dea OnlyFans. Pengakuannya membuat konten foto dan video porno di platform tersebut karena mendapatkan keuntungan.

OnlyFans pada dasarnya adalah layanan berbayar untuk berlangganan konten eksklusif dari kreator. Namun sebagian kreator memanfaatkannya untuk menjual konten vulgar. Hal ini karena kebijakan OnlyFans yang mengizinkan para kreatornya mengunggah konten-konten dewasa seperti foto dan video hingga chat.

Untuk mendaftar akun, OnlyFans hanya mengizinkan orang berusia 18 tahun ke atas dengan bukti melalui identitas resmi .

Cara Kerja

Menurut OnlyFans cara menghasilkan uang dari situs ini contohnya adalah membuat konten video latihan kebugaran dan mengunggahnya.

Para YouTuber menggunakannya sebagai pendapatan. Perusahaan mengungkapkan, kreator dengan 10.000 pengikut dapat memperoleh antara 499 dolar AS atau sekitar Rp7,16 juta sampai 2.495 dollar AS atau sekitar Rp35,8 juta per bulan.

Gusti Ayu Dewanti alias Dea OnlyFans yang terjerat kasus pornografi akibat unggahannya di aplikasi tersebut. (ANTARA)

OnlyFans mengambil potongan 20 persen dari pendapatan apa pun. Situs ini telah membayar lebih dari 700 juta dolar AS kepada para pembuat konten.

Untuk mengakses ke konten, pengguna wajib membayar biaya langganan bulanan yang berkisar 4,99 dolar AS hingga 49,99 dolar AS, atau sekitar Rp71 ribu hingga Rp717 ribu.

Tapi buat kamu yang tidak punya mampu membayar langganan, beberapa konten kreator kadang menghadirkan konten yang bisa diakses secara gratis. 

OnlyFans pada Agustus 2021 sempat mengumumkan rencana melarang konten seksual eksplisit dari aplikasi mereka. Hal ini karena adanya desakan dari para mitra perbankan dan provider pembayaran terkait. Namun karena mendapat reaksi negatif dari kreatornya, kebijakan tersebut dibatalkan.

Tidak Selalu Konten Dewasa

Walau mendapat julukan “medium konten nakal”, OnlyFans tetap mendukung konten kreator yang bergerak di bidang lain seperti musisi, koki, pelatih fitness atau gamer, terlepas apakah orang tersebut amatir atau profesional.

Sejumlah artis, musisi, dan gamers turut mendaftar di aplikasi ini untuk mempromosikan karya mereka. Aktris semacam Cardi B, Bella Thorne, Shea Coulee, hingga Michael B. Jordan adalah contohnya.

Sebagai platform yang belum bisa diterima di kalangan masyarakat secara luas, OnlyFans bersama konten kreatornya tetap melakukan kegiatan kegiatan corporate social responsiblity (CSR). Seperti yang dilakukan oleh Kaylen Ward yang pada Januari 2020 lalu sukses mengumpulkan donasi lebih dari 1 juta dolar AS untuk membantu pemulihan pascabencana kebakaran semak yang melanda Australia.

Bagaimana menurut Anda tentang OnlyFans yang semakin mendunia? Aplikasi ini sesungguhnya dapat menjadi wadah kreasi konten yang populer di Indonesia, terlepas dari kenekatan yang dilakukan Dea OnlyFans.