NASA Kirim Toilet Termahal untuk Astronaut di ISS
JAKARTA - NASA mengirimkan sebuah toilet baru untuk para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Pengiriman itu dilakukan menggunakan pesawat ulang alik Northrop Grumman Cygnus yang akan meluncur dari fasilitas penerbangan Wallops NASA di Virginia, AS.
Pesawat Cygnus ini diperkirakan tiba di ISS pada 4 Oktober mendatang. Adapun barang bawaan yang akan dikirimkan berupa alat penelitian dan toilet untuk digunakan oleh astronaut di ISS sebelum digunakan pada misi luar angkasa ke Bulan atau Mars.
Dikutip dari laman Space, pengiriman toilet baru bernama Universal Waste Managemen System (UWMS) dan alat penelitian ini akan memakan biaya sebesar 23 juta dolar AS atau sekitar Rp.343 miliar. Artinya toilet untuk para astronaut di ISS ini akan menjadi toilet termahal di dunia yang dikirim ke luar angkasa.
"Toilet ini dirancang untuk eksplorasi dan dikembangkan berdasarkan desain toilet luar angkasa sebelumnya," kata Project Manager Advanced Exploration Systems Logistics Reduction NASA Melissa McKinley dalam konferensi persn yang dikutip Fox News, Kamis, 1 Oktober.
Baca juga:
Menurut NASA, toilet canggih sudah dilengkapi Sistem Pengelolaan Limbah Universal (UWMS) dan Sistem Transfer Urine (UTS) yang selanjutnya dapat berfungsi mengotomatiskan pengelolaan dan penyimpanan limbah. Dengan teknologi baru ini, para astronaut dapat menghemat lebih banyak waktu saat mengolah limbah.
"Kunci utama dari bagian eksplorasi desain ini adalah mencari cara untuk mengoptimalkan volume massa dan penggunaan daya, yang semuanya merupakan komponen penting dari desain pesawat ruang angkasa," sambungnya.
Tak hanya toilet, Cygnus juga akan membawa hampir 8.000 pon penelitian, persediaan kru, dan perangkat keras. NASA mengatakan bahwa para astronot di ISS akan ditugaskan lebih banyak melakukan penelitian dengan berkebun.
Salah satu tanaman yang akan dipelajari seperti lobak untuk dikembangkan selama di luar angkasa. Di mana eksperimen sebelumnya para astronaut telah menanam berbagai jenis selada dan sayuran di ISS.
Ilmuwan juga akan menggunakan misi untuk mempelajari obat kanker menggunakan gayaberat mikro. Menurut NASA, dengan menggunakan gayaberat mikro, mereka dapat menguji obat berdasarkan messenger ribonucleic acids (MRNA) untuk mengobati leukemia.
MRNA berperan dalam proses pembuatan protein, dan dapat berbeda pada sel sehat versus sel kanker. Dalam gravitasi normal, obat yang akan diuji bersifat onko-selektif, artinya mereka dapat membedakan sel kanker dari yang sehat.