Dua Helikopter Ukraina Serang Rusia: Depot Bahan Bakar Meledak, Bandara Belgorod Tidak Alami Kerusakan
JAKARTA - Dua helikopter militer Ukraina menyerang depot bahan bakar di Kota Belgorod, Rusia pada Hari Jumat, sebut pejabat Rusia, menjadi tuduhan serangan udara pertama di wilayah Rusia sejak invasi Moskow 24 Februari.
Gambar video dari serangan yang diduga diunggah online menunjukkan apa yang tampak seperti beberapa rudal yang ditembakkan dari ketinggian rendah, diikuti oleh ledakan. Reuters belum dapat memverifikasi gambar tersebut, seperti dikutip 1 April.
Helikopter menghantam fasilitas di Belgorod, sekitar 35 kilometer (22 mil) dari perbatasan dengan Ukraina, setelah memasuki Rusia pada ketinggian rendah, kata gubernur regional Vyacheslav Gladkov di aplikasi pesan Telegram.
Kebakaran yang diakibatkannya melukai dua pekerja, Gladkov menambahkan, sementara evakuasi dilakukan di beberapa wilayah di kota tersebut.
Terpisah, perusahaan minyak Rusia Rosneft, pemilik depot bahan bakar mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah, tidak ada yang terluka dalam kebakaran itu, meskipun tidak memberikan informasi tentang penyebabnya.
Terkait hal ini, Menteri Energi Nikolai Shulginov mengatakan insiden itu tidak akan mempengaruhi pasokan bahan bakar, atau harga bagi konsumen di kawasan itu.
Baca juga:
- Intelijen Inggris Sebut Pasukan Rusia Miliki Moral Rendah dan Peralatan yang Buruk, Tolak Laksanakan Perintah di Ukraina
- Gedung Putih Sebut Putin Tak Dapat Informasi Sesungguhnya: Merasa Disesatkan, Terlibat Ketegangan dengan Petinggi Militer
- Donald Trump Minta Vladimir Putin Rilis Informasi Hunter Biden, Gedung Putih: Orang Amerika Macam Apa?
- Serangan Rusia Hantam Rumah Sakit hingga Sekolah Ukraina, Kepala HAM PBB: Dapat Dianggap Sebagai Kejahatan Perang
Adapun Gubernur wilayah Kursk Roman Starovoit mengatakan, pasokan bahan bakarnya di wilayahnya cukup untuk beberapa minggu, serta meminta penduduk untuk tidak menimbun bahan bakar.
Sementara itu, Infrastruktur bandara di Belgorod tidak mengalami kerusakan akibat serangan udara tersebut, menurut bicara bandara Anastasia Goodova mengatakan kepada TASS.
"Tidak, (bandara) tidak mengalami kerusakan, semuanya baik-baik saja," katanya, melansir TASS.
Kementerian Pertahanan Ukraina, staf umum dan Kementerian Luar Negeri belum menanggapi permintaan komentar terkait serangan ini.