Siap Layani Kebutuhan Delegasi Selama Perundingan Damai Rusia-Ukraina, Presiden Erdogan: Saya Tinggalkan Menteri Luar Negeri
JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan siap memenuhi semua kebutuhan delegasi, selama perundingan damai Rusia-Ukraina di Istanbul meski tidak memiliki peran mediator, dengan harapan hasil terbaik dapat dicapai.
Dalam sambutannya di hadapan kedua delegasi, Presiden Erdogan menyampaikan penghormatannya bisa menjadi tuan rumah perundingan damai kedua negara pada saat yang kritis, bagian dari upaya memulihkan perdamaian.
"Hari ini, saya akan berangkat ke Tashkent untuk melakukan kunjungan resmi ke Uzbekistan. Namun, saya meninggalkan menteri luar negeri saya di Istanbul, untuk memberi Anda dukungan yang diperlukan jika Anda membutuhkannya," ujar Presiden Erdogan saat menemui delegasi kedua negara, mengutip situs Presidency of The Republic of Turkiye 29 Maret.
Dalam kesempatan tersebut Presiden Erdogan mengatakan, dirinya yakin kedua delegasi tidak ragu mengambil inisiatif untuk memulihkan perdamaian. Serta mencapai solusi yang akan mengatasi masalah yang sah, serta diakui masyarakat internasional.
Kendati Turki tidak memiliki peran mediator dalam pembicaraan tersebut, Presiden Erdogan mengatakan: "Namun, kami akan terus memberikan sarana fasilitasi selama Anda meminta atau membutuhkannya."
Presiden Erdogan lebih jauh mengungkapkan, dirinya menyadari kedua delegasi sedang berhadapan dengan masalah yang sulit dan rumit dalam pembicaraan. Namun, ia yakin solusi yang langgeng, adil dan berkelanjutan dengan rasa tanggung jawab, dedikasi dan pemahaman yang konstruktif dapat dicapai.
"Kemajuan yang akan Anda buat dalam negosiasi juga akan memungkinkan tahap selanjutnya, yaitu menjalin kontak di tingkat pemimpin. Kami juga siap menjadi tuan rumah pertemuan semacam itu," ungkap Presiden Erdogan.
Baca juga:
- Invasi Rusia Mendapat Perlawanan Sengit, 1.000 Tentara Bayaran Wagner Group Dikerahkan ke Ukraina Timur untuk Operasi Tempur
- Komentarnya Terhadap Presiden Putin Berbuntut Panjang, Presiden Biden: Saya Tidak Peduli Apa yang Dia Pikirkan
- Korban Sipil Terus Bertambah Meski Berhasil Menahan Invasi Pasukan Rusia, Ukraina Targetkan Gencatan Senjata
- Tembus Pertahanan Brigade Lintas Udara Ukraina Sejauh Dua Kilometer, Pasukan Rusia Capai Pinggiran Selatan Novoselovka
"Bahkan pertemuan Anda di sini adalah alasan untuk harapan di dunia dan di negara Anda. Saya berharap upaya Anda di jalan menuju perdamaian akan berubah menjadi hasil yang bermanfaat. Saya meminta Anda untuk menyampaikan salam saya yang paling tulus kepada kepala negara Anda, yang masing-masing adalah teman baik saya. Saya berharap Anda semua sukses dalam negosiasi Anda," pungkasnya.
Diketahui, Turki yang merupakan anggota NATO, berbagi perbatasan laut dengan Ukraina dan Rusia di Laut Hitam, memiliki hubungan baik dengan keduanya dan telah menawarkan untuk menengahi konflik. Sementara menyebut invasi Moskow tidak dapat diterima, Ankara juga menentang sanksi Barat.