Wagub DKI: Seperti MotoGP, Formula E Tak Bisa Langsung Untung di Tahun Pertama

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku keuntungan penyelenggaraan Formula E pada 4 Juni 2022 tidak akan menutup biaya pengeluarannya pada tahun pertama pertandingan.

Riza mengungkapkan, kondisi ini pun juga terjadi dalam penyelenggaraan MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Memang, kegiatan seperti Formula E ataupun Mandalika dan event lainnya tidak mungkin pada tahun pertama bisa langsung untung. Dia perlu waktu," kata Riza kepada wartawan, Senin, 28 Maret.

Karenanya, dalam penyelenggaraan Formula E, Pemprov DKI merencanakan ajang balap mobil listrik ini akan digelar selama tiga musim, dari tahun 2022 hinga 2024.

Lagipula, lanjut Riza, Jakarta dan Indonesia akan mendapatkan dampak positif dari balapan internasional ini, yakni memamerkan wajahnya di mata dunia karena Formula E disiarkan di berbagai negara.

"Kan ada hitungannya, kan ada kelanjutannya cashflow positif ke depan. Tapi, keuntungan lainnya, Indonesia di dipercaya, berhasil, dan sukses. Itu kan nilai yang luar biasa yang tidak bisa diukur dengan nilai rupiah," urai dia.

Lebih lanjut, Riza juga menjelaskan alasan pengurangan jumlah kursi penonton yang disiapkan untuk gelaran Formula E. Sebelumnya, diungkapkan ajang balap mobil listrik ini dapat menampung 50 ribu penonton. Kini, penyelenggara menyiapkan sedikitnya 10 ribu kursi penonton.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membeberkan dua penyebab kursi penonton Formula E dikurangi. Menurut dia, masalah pandemi dan keterbatasan area di kawasan Ancol menjadi faktor pengurangan jumlah kursi.

"Itu kan harus disesuaikan. Masih masalah pandemi, mungkin. Kedua, apakah tempatnya memungkinan. Jadi, harus disesuaikan dengan tempat yang ada," ucap Riza.

Riza mengaku, ketika jumlah kursi penonton yang disediakan berkurang, otomatis pemasukan dari gelaran Formula E lewat penjualan tiket juga menurun.

Karenanya, lanjut Riza, Jakpro akan kembali menyesuaikan potensi pendapatan dengan cara meraih nilai keuntungan lebih banyak dari para sponsor Formula E.

"Kalau pembayaran tiket berkurang, jadi, peluang yang lain dari mana? Mungkin dari sponsor. Panitia tentu harus menghitung positif dan negatifnya. saya kira sudah dihitung. Semua keputusan yang diambil oleh panitia, saya kira itu sudah yang terbaik yang memungkinkan," tutur Riza.