Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani tak ingin penyelenggaraan Formula E di Jakarta menggunakan jasa pawang hujan seperti yang dilakukan penyelenggara MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Soal pawang hujan ini, Wagub Riza  tak bicara gamblang. Dia hanya menegaskan, pengalaman gelaran event skala internasional harus menjadi pembelajaran untuk kolaborasi. 

“Ya pengalaman yang kita petik semuanya perlu berkolaborasi, bersinergi. Alhamdulillah dengan bersinergi dan kolaborasi kita bisa menghadirkan event-event internasional yang menjadi kebanggaan,” kata Wagub Riza kepada wartawan, Senin, 21 Maret. 

Saat ditanya wartawan soal perlu-tidaknya pawang hujan di Formula E, Wagub Riza lantas berbicara soal musim alias cuaca ketika gelaran event internasional diselenggarakan. 

“Ya jadi saya kira itu kan memang harus disesuaikan dengan musimnya. Kalau musim hujan bagaimana cara kita mengelola dengan baik. Memang itu jadi perhatian kita ke depan agar event-event internasional di ruang terbuka mudah-mudahan ke depan bisa kita laksanakan tidak di musim hujan tapi alhamdulillah bisa berlangsung baik,” kata Riza menjawab pertanyaan soal pawang hujan. 

Diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani menyebut DKI tak perlu pawang hujan untuk Formula E. 

"Mengundang pawang hujan tidak rasional dan itu tidak diperlukan Formula E. Jangan (mengundang pawang hujan untuk Formula E)," kata Yani saat dihubungi, Senin 21 Maret.

Yani mengatakan, Pemprov DKI bisa mengupayakan kelancaran acara dengan memanfaatkan teknologi modifikasi cuaca. Tak lupa, ditambahkan dengan doa agar cuaca mendukung saat ajang balap mobil listrik itu digelar pada 4 Juni 2022.

"Kita, di dalam zaman modern seperti ini, tentunya pikiran rasionalitas yang kita pakai kalau nanti akan ada cuaca hujan. Berarti, dengan cara-cara teknologi modern yang ada bisa kita gunakan dan juga dengan cara berdoa selanjutnya," tutur dia.