Ganjar Sebut Pemilu dengan Sistem e-voting Hanya Soal Kepercayaan
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut pelaksanaan pemungutan suara secara elektronik (e-voting) pada Pemilu 2024 hanya soal kepercayaan, karena sama dengan sistem yang telah berlangsung selama ini.
"Sebenarnya mau coblos mau centrang mau e-voting itu kita "trust' apa gak, kan kita pernah coblos, pernah ganti centang, balik coblos lagi kan. Ini soal 'trust' saja," kata Ganjar di Semarang, dilansir Antara, Senin, 28 Maret.
Orang nomor satu di Jateng itu menyebut beberapa daerah sudah ada yang pernah mencoba pemungutan suara dengan sistem e-voting, salah satunya pemilihan kepala desa di Bali.
"Jadi artinya ini soal 'trust' saja. Ketika kemudian trust dan menjadi keputusan, tinggal disiapkan sarana prasarananya dan sistemnya betul-betul terjaga," ujar mantan anggota DPR RI itu.
Baca juga:
Sebagai persiapan pelaksanaan e-voting pada pemilu, lanjut Ganjar, pemerintah bisa menggandeng para ahli untuk meriset guna mengetahui apakah bisa diterapkan sistem tersebut atau tidak dengan keberagaman yang ada di Indonesia.
"Itu kan soal intensitasnya aja, kalau intensitasnya itu memang mau memilih dengan coblos ya coblos, yang suka centang ya centang, yang pakai e-voting pakai e-voting, kenapa tidak? Kenapa harus satu kan kita beda-beda," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Mengenai cara pemilihan, lanjut Ganjar, hanya butuh rasa kepercayaan dan sejalan dengan itu, maka infrastrukturnya bisa disiapkan.
"Bukan soal setuju atau tidak, kita tuh percaya apa gak. Ada yang (infrastrukturnya) bisa siap, ada yang belum, maka kalau kita soal memilih itu tinggal kita dorong saja, kalau menurut saya macam-macam bisa gak harus seragam," ujarnya.