BKKBN Gandeng Tujuh Negara Bahas Penanganan Stunting
PANGKEP - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus membuka diri guna menjajaki seluruh peluang yang ada dalam rangka pengembangan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta upaya menekan tingginya angka prevalensi stunting di Indonesia.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan secara rutin mengundang para duta besar dari berbagai negara yang dinilai cukup berhasil dalam menangani kasus stunting di negaranya.
“Sejak tahun 2021 kami secara rutin menyelenggarakan acara diskusi Ambassador Talks, dengan mengundang para Duta Besar dari beberapa Negara untuk sharing pengalaman dan strategi dari negara-negara yang telah berhasil mengatasi stunting," ujar Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. Rizal M. Damanik, saat kunjungan kerja di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis, 24 Maret.
Dari sharing pengalaman tersebut, menurut Rizal, selanjutnya BKKBN bakal menggali peluang kolaborasi guna mempercepat penurunan jumlah kasus stunting di Indonesia. Tak hanya itu, BKKBN juga menggalang kemitraan dan dukungan asing sekaligus mensosialisasikan program Bangga Kencana hingga ke level internasional.
Baca juga:
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut dan juga sekaligus bentuk upaya mengakomodir para mitra asing dalam melihat program secara langsung di tingkat desa, BKKBN kemudian menginisiasi sebuah kegiatan bertajuk Ambassador Goes to Kampung KB, Sumpang Bita, Kelurahan Balocci Baru, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep).
Hadir dalam kegiatan tersebut para mitra Kedutaan Besar negara-negara sahabat, yaitu Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Filipina, Mozambik dan Seychelles serta lembaga-lembaga donor internasional, yaitu UNFPA dan WHO. “BKKBN dan UNFPA sudah lama bekerjasama dalam program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Kemudian dengan Filipina melalui Commission on Population and Development atau Popcom, dan juga telah menjalin kerjasama dengan Seychelles dalam pembentukan Center of Excellent on Family Welfare,” tutur Rizal.
Lebih lanjut, Kampung KB juga dapat menjadi sarana best practice Indonesia dalam mengatasi permasalahan kependudukan dan kesehatan di tingkat desa yang dapat direplikasi di negara berkembang lainnya yang memiliki masalah yang serupa. Memberikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana program dan kegiatan dapat diimplementasikan di berbagai kondisi.
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau menjelaskan, “Sampai saat ini di Pangkep ada sekitar 51 Kampung KB yang tersebar diseluruh Kecamatan. Kami melihat perkembangan Kampung KB yang ada sangat bermanfaat untuk masyarakat, diharapkan dengan adanya hal ini dapat juga meningkatkan perekonomian masyarakat. Kemudian kita bisa memberikan gizi yang baik untuk anak-anak kita, penyuluhan untuk remaja dan calon pengantin agar dapat nantinya dapat melahirkan generasi yang tidak stunting,” ujar Yusran.
Kampung KB Sumpang Bita, berada di kawasan wisata Kelurahan Balocci Baru dan telah dibentuk sejak Desember 2021. Jumlah penduduknya sekitar 3.703 jiwa dengan sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah Petani kebun. Kegiatan kampung KB yang telah dilaksanakan diantaranya adalah Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), Rumah data kependudukan dan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)
Sementara itu Mrs. Bronwyn Robbins, Australian Consul General in Makassar menyampaikan, “Saya senang sekali dapat melihat secara langsung inovasi yang telah dilakukan BKKBN terkait penurunan angka kematian Ibu dan Bayi, stunting dan peningkatan pendapatan masyarakat, serta pendekatan proaktif BKKBN dengan mitra-mitra,” ujarnya.
Prof. Rizal M. Damanik mengungkapkan harapannya terkait kegiatan Ambassador Goes to Kampung KB agar kedepannya dapat menjalin kerjasama dengan negara lain. Serta menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja sama yang terjalin antara BKKBN dengan seluruh Kedutaan Besar. “BKKBN menyambut baik semua dukungan, terutama yang langsung ke masyarakat,” pungkasnya.