Rusia Invasi Ukraina, Tujuh Beruang dari Kyiv Dievakuasi ke Dekat Perbatasan Polandia
JAKARTA - Tujuh beruang telah dievakuasi dari tempat penampungan hewan Ukraina di dekat Kyiv saat serangan Rusia di kota itu meningkat.
Invasi Rusia ke Ukraina tak hanya menyebabkan korban jiwa dan jutaan orang mengungsi. Hewan juga terkena dampak yang ditimbulkan perang kedua negara, dengan berbagai upaya heroik dilakukan untuk menyelamatkan mereka dari perang.
Pada tanggal 5 Maret, White Rock Shelter meminta bantuan darurat untuk mengevakuasi beruang penghuninya, karena area tersebut menjadi semakin berbahaya. Rencana segera dijalankan, dengan Suaka Beruang Domazhyr di Ukraina Barat menawarkan untuk menampung hewan selama konflik.
Four Paws, badan amal kesejahteraan hewan di belakang suaka, mengatakan bahwa lima beruang dewasa dan dua anaknya tiba dengan selamat di fasilitas itu setelah perjalanan 24 jam.
"Mengingat situasinya, beruang terlihat baik-baik saja dan mereka sehat," terang Michael Kellner, petugas pers internasional di Four Paws, seperti dikutip dari Euronews 10 Maret.
"Kami telah mempersiapkan segalanya untuk kedatangan mereka dan mereka akan menerima perawatan yang mereka butuhkan oleh tim kami yang berpengalaman," lanjutnya.
Selama perjalanan, truk harus berhenti beberapa kali karena pos pemeriksaan jalan, konvoi tank dan tembakan musuh.
Untuk diketahui, Desa Domazhyr terletak di pinggiran Lviv, sebuah kota kecil di dekat perbatasan Polandia. Kota ini saat ini lebih tenang daripada banyak kota lain di Ukraina, tanpa ada laporan serangan rudal langsung.
Sementara, Staf di Suaka Beruang Domazhyr tetap berada di lokasi untuk merawat 29 beruangnya selama konflik. Suaka margasatwa mengatakan sedang mengevaluasi situasi dan merencanakan langkah lebih lanjut untuk mendukung hewan lain di negara yang terkepung.
Baca juga:
- Sekutu Presiden Putin Ini Yakin Rusia Tidak akan Kalah Perang, Sebut Presiden Zelensky Bisa Tandatangani Penyerahan
- Ada Oleksii Reznikov, Menteri Pertahanan yang Mantan Pasukan Terjun Payung Soviet di Balik Alotnya Perlawanan Ukraina Terhadap Rusia
- Presiden Biden Bakal Peringatkan Presiden Xi Jinping lewat Telepon Hari Ini, AS: Kami Khawatir China Bantu Rusia di Ukraina
- Presiden Putin Tegas Peringatkan 'Pengkhianat' Rusia, Kirim Pesan ke Rumah Aktivis Anti-Perang
Rusia memulai invasi ke Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin memberikan izin untuk melakukan operasi militer khusus pada 24 Februari lalu. Dalihnya, melakukan demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, tidak menargetkan warga sipil dan tidak melakukan pendudukan wilayah.
Adapun Ukraina dan Barat menyebut langkah tersebut tidak beralasan untuk memulai perang, dengan Amerika Serikat bersama sejumlah negara menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Langkah yang dibalas Moskow dengan menjatuhkan sanksi terhadap negara-negara yang telah menargetkan mereka sebelumnya.