Victoria Lopyreva 'Gadis Favorit' Vladimir Putin yang Suka Berpose Seksi: Penggemar Man Utd dan Eks Istri Fedor Smolov

JAKARTA - Victoria Lopyreva  dikenal sebagai 'gadis favorit' Vladimir Putin. Dia merupakan penggemar berat Manchester United yang suka berbagi foto seksi dengan jutaan pengikutnya di Instagram.

Lopyreva adalah presenter televisi paling terkenal di Rusia karena menyajikan liputan sepak bola langsung di negara itu dan juga pernah bekerja sebagai model, aktris, dan bintang realitas di masa lalu.

Wanita berusia 38 tahun itu juga mantan Miss Russia, setelah memenangkan kompetisi kecantikan pada tahun 2003 ketika dia baru berusia 20 tahun.

Dia dipilih presiden Putin pada 2018 untuk menjadi duta Piala Dunia FIFA tahun itu, yang diselenggarakan di Negeri Beruang Merah.

Lopyreva telah menjadi pendukung vokal Putin di masa lalu dan diberi peran sebagai duta berbagai bidang atas perintah Putin, lapor Maxim saat itu.

Saat berperan sebagai duta turnamen, dia ditugaskan untuk mempromosikan kota kelahirannya Rostov-on-Don, yang menjadi tuan rumah lima pertandingan selama turnamen di Rostov Arena berkapasitas 45.000.

Presenter seksi ini terus bekerja di sejumlah peran yang mewakili negaranya dan juga dikenal sebagai penggemar berat raksasa Liga Premier Manchester United.

Dia telah menghadiri pertandingan di Old Trafford di masa lalu, berpose di ruang ganti dan tribun sambil mengenakan kaus United dan mengangkat syal.

Hubungannya dengan sepak bola tidak berakhir di situ, karena ia menikah dengan striker Dynamo Moscow dan Rusia Fedor Smolov selama dua tahun dari 2013 hingga 2015.

Smolov baru-baru ini berbicara menentang invasi Rusia ke Ukraina, setelah pasukan melintasi perbatasan ke Ukraina bulan lalu.

Victoria Lopyreva (Instagram @lopyrevavika)

Penggemar Lopyreva secara rutin dibuat kagum oleh aktivitas media sosial sang model. Dia sering mengunggah foto-foto vulgar ke akun Instagram-nya yang memiliki lebih dari empat juta pengikut.

Namun, Rusia telah melarang Instagram dan Facebook dalam beberapa hari terakhir di bawah undang-undang ekstremisme yang dilaporkan terhadap perusahaan induk mereka Meta sebagai bagian dari tindakan keras terhadap media barat.