Pawang Hujan di MotoGP Mandalika: Belajar dari GP Inggris 2018 dan WSBK Mandalika 2021, Kearifan Lokal Tak Selalu Kalah dari Teknologi Canggih
JAKARTA - Prediksi cuaca menjelang balapan MotoGP Mandalika di Sirkuit Mandalika pada 20 Maret, telah disampaikan oleh Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto. Diungkapkan pada Minggu diperkirakan cuaca cerah berawan hingga hujan sedang, karena potensi bibit siklon tropis terus bertahan di Laut Timor, NTT. Kondisi itu berdampak tidak langsung terhadap potensi cuaca ekstrem di wilayah sekitar, termasuk di NTB.
Sesuai prakiraan cuaca, ketika balapan Moto3 dan Moto2 digelar cuaca cerah. Namun menjelang MotoGP cuaca mendadak mendung dan langsung diikuti hujan deras dan petir. Akhirnya balapan pun ditunda.
Ketika balapan ditunda, muncul sosok Rara Istiani Wulandari sebagai pawang hujan. Ritual pawang hujan yang dilakukan Rara segera tersiar ke seluruh dunia yang sedang menunggu gelaran MotoGP. Percakapan tentang pawang hujan lebih ramai daripada Marc Marquez yang mengalami kecelakaan.
Sosok Rara sebagai pawang hujan benar-benar menyalip di tikungan akhir panggung balap dunia. Bahkan menduduki tren percakapan di Twitter.
Reaksi warga net pun deras membanjiri media sosial. Melalui aplikasi Talkwaker dengan kata kunci pawang hujan terjadi lonjakan cuitan pada pukul 14.00 hingga 15.00, Minggu 20 Maret.
Ada 85.900 percakapan terkait pawang hujan, kata kunci itu mulai ramai diperbincangkan pada 18 Maret. Lonjakan terjadi saat hujan mengguyur Mandalika dan sosok Rara yang tersorot kamera.
Percakapan tentang pawang hujan membuat kata kunci Marc Marquez sedikit terabaikan, percakapan tentang Marquez sempat dikicaukan saat ia terjatuh hingga tidak bisa mengikuti balapan.
Dalam waktu yang sama , kata kunci “Marc Marquez” hanya digunakan dalam 31.600 percakapan. Senin pagi, saat warganet sudah ”tak peduli” dengan kondisi Marquez, percakapan terkait pawang hujan justru kembali riuh.
Perbincangan terkait pawang hujan ramai karena mengundang perdebatan di antara warganet. Ada yang berterima kasih atas peran pawang hujan, ada pula yang mencibir aksinya.
Ragam Cuitan
Salah satu ungkapan terima kasih disampaikan oleh akun resmi MotoGP. ”THANK YOU for stopping the rain! #IndonesianGP” sembari mengunggah foto aksi Rara dan aksi pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, yang seolah-olah menirukannya.
Hingga Senin 21 Maret pukul 10.00, cuitan santai dengan nada sedikit bercanda tersebut sudah dibagikan ulang 6.380 kali, 1.100 tweet kutipan, dan disukai 36.100 kali. Aneka tanggapan pun bermunculan. Akun @AzarinaUtama membalas dengan singkat dan lugas, “memalukan”.
Kendati ada yang mencibir dan menyangkutpautkan aksi Rara tidak sesuai dengan ajaran agama, tak sedikit yang mendukung Rara. Akun @lakoatkujawas justru memberikan penjelasan bahwa ada marga-marga di Mollo, NTT yang memiliki kemampuan mengendalikan hujan, angin, dan petir.
”Lagi-lagi itu terjadi dan hanya terjadi atau ngefek ketika mereka punya relasi yang amat sangat dekat dan harmonis dengan alam. Ada sikap dan nilai hidup tertentu yang harus dijalani sepanjang hidup,” cuit akun @lakoatkujawas.
Dalam video yang beredar di media sosial, Rara menyampaikan bahwa apa yang iya lakukan tak lebih dari kekuatan doa.
”Ini kekuatan doa, kearifan lokal. Saya dapat hadiah itu dari Tuhan. Jadi, saya kembalikan dengan cara saya gunakan untuk melayani,” ujar Rara.
Aksi pawang hujan Rara itu membuat MotoGP Mandalika tetap bisa digelar. Berbeda dengan pergelaran seri terakhir World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika pada 21 November, yang dibatalkan karena hujan deras dan sirkuit banjir.
Saat WSBK 2021 di Mandalika, keberadaan pawang hujan tidak disebutkan secara terbuka. Bahkan Gubernur NTB Zulkifliemansyah saat itu memastikan, bahwa pawang hujan yang dipakai adalah teknologi canggih pengalihan hujan bantuan TNI AU. Toh hujan turun sangat lebat hingga pergelaran race 2 WSBK Mandalika 2021 dibatalkan.
MotoGP Inggris 2018 Dibatalkan Hujan
Terakhir kali pergelaran balap MotoGP dibatalkan terjadi pada GP Inggris 2018 di Sirkuit Silverstone pada 26 Agustus. Sebagai negara yang punya curah hujan tinggi, Inggris sudah terbiasa menghadapi hujan yang sering berlangsung lebih dari sehari. Prediksi dan teknologi pengalihan cuaca juga diterapkan untuk MotoGP Inggris 2018, sebagai antisipasi cuaca buruk.
Teknologi pengalihan hujan sudah dikenal di Inggris sejak awal 1950-an. Teknik yang dilakukan adalah menebarkan es kering dan garam di udara melalui pesawat untuk menciptakan awan hujan di satu wilayah, sekaligus mengalihkan awan hujan di wilayah lain. Menurut The Independent, teknik ini yang diterapkan dalam Operation Cumulus pada 4-15 Agustus 1952 dituding sebagai biang keladi banjir bandang yang menewaskan 35 orang di Devon, Inggris barat daya.
Sirkuit Silverstone pada MotoGP Inggris 2018 kondisinya serupa dengan Sirkuit Mandalika dalam MotoGP Mandalika 2022. Permukaan trek di Silverstone yang merupakan bekas pangkalan udara Perang Dunia II juga baru diaspal ulang. Pada sesi pemanasan di pagi hari, cuaca cerah namun memasuki pukul 10.00 waktu setempat mulai mendung.
“Kami harus mempertimbangkan jika kondisinya seperti yang terjadi di FP4, kami tidak akan bisa balapan. Aquaplanning sangat berbahaya. Saya hampir jatuh, dan banyak pebalap lain berjatuhan,” kata Marc Marquez, mengomentari kondisi Sirkuit Silverstone yang digenangi air akibat hujan sehari sebelum hari H, seperti dilansir Repsol Honda Team pada 2018.
Start MotoGP Inggris dipercepat 90 menit untuk mengatisipasi hujan yang diramalkan turun lebat. Toh tindakan itu tak mampu mencegah pembatalan. Hujan lebat turun saat balap belum memasuki setengah total putaran, lomba pun dihentikan.
Hujan tidak berhenti hingga pukul 16.00 dan lintasan Silverstone yang baru diaspal ulang banjir. Balapan pun dibatalkan, karena penyelenggara melihat situasi tidak memungkinkan jika balapan digelar. Itu adalah kali terakhir ajang MotoGP dibatalkan karena gangguan hujan.
Sebelum pembatalan MotoGP Inggris 2018, pergelaran GP500 Austria 1980 juga dibatalkan karena gangguan hujan salju. Balap seharusnya digelar pada April.
Kemampuan pawang hujan mempengaruhi alam dan cuaca lewat kekuatan supranatural memang susah dibuktikan secara keilmuan, apalagi teknologi. Namun fakta menunjukkan bahwa peran pawang membuat hujan berhenti dan MotoGP Mandalika dilanjutkan. Satu lagi keuntungan penonjolan kearifan lokal tersebut adalah: menambah unsur hiburan MotoGP Mandalika 2022.
Baca juga:
- Keberlanjutan MotoGP Mandalika Bukan Bergantung pada Biaya, namun Kebijakan Pemerintah Indonesia
- Punya Peran Penting di MotoGP, Perekrutan Marshal Tidak Boleh Asal
- Hitung Mundur MotoGP Mandalika: Ini Bukan Sekedar Balap Motor, Tapi Juga Papan Iklan Internasional
- Bagi Pebalap MotoGP, Mengerem Laju Sepeda Motor Adalah Pekerjaan Maha Berat