Bakal Bantu Indonesia Bangun Ibu Kota Nusantara, Asian Development Bank: Ada Dukungan Teknis dan Konferensi Internasional

JAKARTA - Setelah ditinggal SoftBank, Indonesia akan mendapat bantuan dari Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam membangun Ibu Kota Nusantara.

Kepastian tersebut disampaikan pejabat senior ADB Ahmed M. Saeed. Namun dalam hal ini, ADB belum pasti akan menyalurkan pinjaman dana.

Seperti dikutip Reuters, Ahmed menyampaikan, pihaknya akan memberikan ilmu internasional agar Indonesia bisa merancang dan mendanai pembangunan IKN. "Dukungan kami lebih ke teknis, termasuk menyiapkan konferensi internasional," kata Ahmed.

Pernyataan ADB muncul setelah SoftBank mundur dari rencana investasi di IKN. Padahal, Softbank sempat berencana menanamkan investasi hingga 100 miliar dolar AS.

Di sisi lain, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mengatakan, dirinya ingin mempelajari cara membangun kota yang netral karbon dan inklusif.

Munculnya berbagai investor dalam pembangunan IKN memang sudah direncanakan Presiden Joko Widodo. Jokowi pernah menyampaikan, pemerintah hanya akan membiayai separuh dari total kebutuhan biaya IKN, dan sisanya berasal dari investasi swasta maupun asing.

Seperti diketahui, SoftBank Group mengonfirmasi bahwa mereka tidak berinvestasi dalam proyek Indonesia untuk membangun ibu kota baru Indonesia di Kalimantan.

"Kami tidak berinvestasi dalam proyek ini, tetapi kami terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio SoftBank Vision Fund," kata pihak SoftBank dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Nikkei Asia, Jumat 11 Maret.

Sebelumnya, pada 2019 silam Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan rencana untuk memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta. Ketua dan CEO SoftBank Masayoshi Son ditunjuk sebagai anggota komite pengarah untuk proyek tersebut, bersama dengan putra mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.

Pada Januari 2020, Son bertemu dengan Joko Widodo dan jajaran menteri di Jakarta untuk membahas proyek-proyek potensial.