MotoGP Mandalika 2022 Harus Jadi Simbol Kebangkitan Pariwisata dan Perekonomian Indonesia
JAKARTA - Jauh sebelum MotoGP bergaung di Indonesia, sejarah otomotif negara ini menurut Arsip Nasional balap motor pertama kali digelar di Siliwangi Race. Balapan diadakan di Pangkalan AU Husein Sastranegara, Bandung pada 4-5 September 1965.
Ketiadaan sirkuit permanen dan kurangnya biaya menjadi kendala sepinya pelaksanaan lomba adu cepat motor pada masa itu.
Kemudian pada tahun 1970, di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin, Jakarta membangun sirkuit permanen yang berlokasi di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Sirkuit di Ancol sendiri dinilai kurang layak karena adanya rembesan air laut dan lokasinya yang terlalu dekat dengan perumahan penduduk.
Pada 1992, Indonesia membangun sirkuit baru dan permanen di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Sejarah Sirkuit Sentul ini dimulai setelah Federasi Otomobil Internasional (FIA) menyetujui pembangunannya pada 1989.
Mulai saat itu gelaran lomba otomotif di lintasan aspal berskala internasional banyak digelar di Sirkuit Sentul. Sejumlah ajang, seperti Superbike 1995, Indonesia Grandprix, Formula Asia ikut menghidupkan sirkuit. Bahkan, pebalap dunia Valentino Rossi yang berstatus juara dunia GP 125 cc juga berlaga dan memenangi Marlboro Indonesia Grand Prix 1997. Saat itu Rossi masih berstatus pebalap muda.
Setelah mengalami pasang surut, Indonesia kembali mencoba untuk membangkitkan dunia balap otomotif, lewat pembangunan Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Pemerintah Indonesia mencoba membangkitkan olahraga otomotif dan wisata Lombok yang sedang dihantam pandemi COVID-19. Tentunya dengan harapan muncul talenta-talenta baru balap motor dan mobil, menyusul Rio Haryanto dan Sean Gelalel yang sudah mengikuti balapan di tingkat dunia.
Kualitas Sirkuit Mandalika sudah diakui para pebalap top Superbike. Kini, Mandalika memasuki fase krusial untuk menunjukan pada dunia bahwa Indonesia bisa diandalkan, dengan menggelar seri MotoGP 2022 secara profesional.
Sebelumnya, telah empat jenis balap motor berskala internasional digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada 19-21 November 2021. Di sirkuit sepanjang 4,3 kilometer itu digelar balap motor Asia Talent Cup, Supersport 600, Supersport 300, dan World Superbike 2021.
Selain menjadi arena landasan pacu bagi para pembalap, kehadiran sirkuit bertaraf internasional ini hendaknya juga harus mampu menggerakkan roda perekonomian, baik secara makro maupun mikro, terutama bagi masyarakat sekitar. Pesona sirkuit ini berikut keindahan alam di NTB, khususnya Lombok, hendaknya juga dimanfaatkan untuk menarik wisatawan.
Momentum Gaet Investor
Melalui siaran persnya , Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mengatakan akan mendorong para pelaku UMKM bidang otomotif di Tanah Air agar memanfaatkan momentum MotoGP Mandalika untuk menggaet investor. Sebab, ajang balap bergengsi kelas dunia itu akan menjadi pintu bagi Indonesia untuk unjuk gigi di bidang otomotif.
Menkop UKM, Teten Masduki, mengatakan, agenda MotoGP 2022 yang pertama kali di gelar di Indonesia memberikan kesempatan Indonesia untuk mengangkat industri otomotif nasional serta rantai pasok suku cadang otomotif.
"Membaiknya industri otomotif ini secara otomatis mampu meningkatkan sektor pendukung, di antaranya supplier kendaraan, suku cadang, yang itu merupakan UMKM," kata Teten dalam Pembukaan UMKM Goes To Mandalika.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 tercatat 3,69 persen setelah sebelumnya mengalami resesi akibat tekanan ekonomi. Sementara itu, industri otomotif secara keseluruhan tahun lalu mencatatkan pertumbuhan 17,82 persen dengan penyerapan lapangan kerja sebanyak 1,5 juta orang di sepanjang rantai nilai industri.
Tingginya penyerapan lapangan kerja itu, mencerminkan permintaan pasar otomotif di Indonesia masih cukup tinggi.
"Tahun ini kita sedang memasuki tahun pemulihan yang transformatif. Pemulihan yang tidak sekedar tumbuh tapi harus punya daya tahan agar UMKM kita semakin tangguh," kata Teten.
Sementara Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia, Bambang Soesatyo menargetkan dunia olah raga otomotif Indonesia kembali mewarnai dunia otomotif internasional saat pandemi Covid-19 reda. Oleh karena itu selain MotoGP, Indonesia harus kembali mempersiapkan diri untuk merancang sirkuit untuk F1 di masa depan.
“Selain sebagai penyelenggara ajang balap internasional, IMI juga harus menyiapkan para pebalap Indonesia agar bisa mengikuti dan bersaing pada ajang-ajang tersebut. Dengan demikian, Indonesia bisa sukses sebagai penyelenggara dan sukses prestasi bagi para atletnya,” kata Bambang, dalam siaran persnya.
Daya magis Sirkuit Mandalika harus menjadi simbol kebangkitan pariwisata dan perekonomian setelah dua tahun diterpa pandemi COVID-19. Mandalika, do your magic....
Baca juga:
- Setelah 25 Tahun, MotoGP Kembali Meraung di Indonesia: Wajar Jika Antusiasme Membuncah
- Membedah Persaingan di MotoGP 2022 dan Calon Pengganti Valentino Rossi
- Jelang MotoGP Mandalika: Mooney VR46 Racing Team, Ambisi Valentino Rossi yang Nyaris Kandas
- Sirkuit Sentul: Sejarah Arena Pergelaran Balap MotoGP Pertama di Indonesia