Shakhtar Donetsk Bantu Sulap Stadion Arena Lviv Jadi Kamp Darurat untuk Pengungsi Ukraina
JAKARTA – Klub Shakhtar Donetsk membantu mengalihfungsikan Arena Lviv untuk pengungsi Ukraina yang melarikan diri menghindari invasi Rusia. Stadion yang punya kapasitas 34 ribu penonton itu kini dijadikan sebagai kamp darurat.
Pihak Shakhtar memperkirakan stadion ini bisa menampung 2000 dan 3000 pengungsi.
"Kami bermain di sini sebelumnya di Liga Champions. Dalam kemitraan dengan pihak berwenang setempat, kami telah mengatur agar stadion ini menjadi tempat penampungan untuk dua sampai tiga ribu orang," kata Direktur komunikasi Shakhtar Donetsk Yuri Sviridov dilansir Daily Mail.
"Jika klub lain ingin ikut membantu atau mengirim barang, sebaiknya barang-barang seperti selimut, kasur, tempat tidur, bantal. Itu akan sangat berguna," ujar Sviridov melanjutkan.
Baca juga:
- 16 Besar Liga Europa: Pemain Pinjaman dari Barcelona Jadi Kunci Kesuksesan Galatasaray di Camp Nou
- Roman Abramovich Disanksi Pemerintah Inggris, Ini Dampak Buruk yang Harus Diterima Chelsea
- Roman Abramovich Disanksi, Ini Pernyataan Resmi Chelsea: Ingin Diskusi dengan Pemerintah Inggris
- Buntut Invasi Rusia ke Ukraina: Aset Roman Abramovich Dibekukan, Perjalanan Dibatasi dan Penjualan Chelsea Harus Seizin Pemerintah Inggris
Sejauh ini klub yang sudah mengirim bantuan adalah Benfica. Klub asal Portugal itu mengirim lima truk yang berisi makanan, obat-obatan, dan pakaian.
Sementara itu, klub Polandia Legia Warsawa sudah merelakan stadion mereka untuk menjadi pusat penampungan bantuan dari klub lain sebelum diangkut menuju Arena Lviv.
Kota Lviv berjarak 90 kilometer dari perbatasan Polandia dan merupakan salah satu tempat yang menjadi tuan rumah Piala Eropa pada 2012. Ketika itu Polandia dan Ukraina ditunjuk menjadi penyelenggara untuk ajang empat tahunan di Benua Biru tersebut.
Ada banyak sukarelawan yang membantu di Lviv untuk membagikan makanan dan persediaan lainnya kepada pengungsi. Shakhtar juga telah menambahkan sumber daya mereka untuk menjadi sukarelawan.
Sejauh ini invasi Rusia belum mencapai kota tersebut. Oleh karena itu, Lviv dianggap sebagai tempat yang lebih aman untuk mengungsi dibanding kota-kota lain.