JAKARTA - Ketika Rusia memulai serangannya di Ukraina pada Bulan Februari, reaksi koki Ukraina Ievgen Klopotenko tidak mengangkat senjata, melainkan berjuang dengan keahliannya.
Memanfaatkan restoran miliknya, Inshni, bahasa Ukraina yang berarti 'Lainnya' yang dibuka lebih dari seminggu lalu di Lviv, barat Ukraina yang menjadi tujuan pengungsi yang ingin keluar menuju Polandia, ia menyajikan makanan gratis bagi siapa saja yang memesan menu no.2.
"Saya mengerti bahwa saya tidak pandai menggunakan senjata. Tetapi, saya tahu saya adalah pejuang yang sangat baik dengan pisau," kata Klopotenko, melansir Reuters 30 Maret.
"Tujuan dan misi saya dalam hidup adalah memberi makan orang-orang," sambung Klopotenko.
Diketahui, pendanaan restoran berasal dari kantong Klopotenko sendiri, sumbangan dan pelanggan yang membayar yang makan dari menu terpisah.
Klopotenko mengatakan, mayoritas dari mereka yang makan makanan gratis adalah pengungsi, yang meninggalkan rumah mereka di bagian lain Ukraina dan menuju Polandia.
Misalnya saja Olena Severinova, yang terpaksa meninggalkan rumahnya di wilayah Donetsk, Ukraina timur karena pemboman dari pasukan Rusia yang menyerang, telah datang ke restoran milik Klopotenko setiap hari, sejak tiba di Lviv.
"Saya terpaksa mengungsi karena perang," kata pengungsi berusia 73 tahun itu sambil menangis.
"Terima kasih kepada semua orang, karena secara aktif mengambil bagian dalam menyelamatkan hidup kami. Dia memberi kami makan secara gratis," sebut Olena.
BACA JUGA:
Untuk diketahui, Klopotenko, pemenang MasterChef versi Ukraina tahun 2015, sempat menjadi berita utama beberapa tahun lalu, ketika ia berkampanye untuk menempatkan borscht Ukraina, sup bit dan kubis kemerahan, dalam daftar warisan dunia UNESCO. Pemerintah Rusia menentang klaim tersebut.
Tag Terpopuler
#prabowo subianto #gempa bumi #mahkamah konstitusi #palestina #timnas indonesiaPopuler
Terkait
