Bagikan:

JAKARTA -Airbnb hentikan operasinya di Rusia dan Belarusia. Kabar ini diumumkan oleh CEO Airbnb, Brian Chesky melalui akun twitter miliknya. "Airbnb menangguhkan semua operasi di Rusia dan Belarusia," tulis Brian pada Jumat, 4 Maret.

Menurut Reuters, penangguhan operasi platform layanan sewa rumah digital di Rusia dan Belarusia termasuk 90.000 penyewaan jangka pendek aktif di berbagai platform di Rusia dan lebih dari 1.800 di Belarus.

Chesky mengatakan langkah ini diambil karena invasi Rusia ke Ukraina. Pada Senin lalu, Airbnb menawarkan sekitar 100.000 perumahan gratis untuk pengungsi Ukraina yang melarikan diri ke negara-negara Eropa termasuk Polandia, Jerman, Hongaria dan Rumania.

Seperti yang dilaporkan The Guardian, para pengguna Airbnb juga telah mengambil tindakannya sendiri. Mereka membeli atau menyewa apartemen dari Airbnb di Ukraina, untuk membantu penduduk yang menghadapi kesulitan ekonomi yang parah.

"Saya dan istri saya baru saja memesan apartemen Anda selama satu minggu, tetapi tentu saja kami tidak akan berkunjung. Ini hanya agar mereka dapat menerima sejumlah uang," tulis salah seorang pengguna kepada seorang penyewa Airbnb di Ukraina.

Selain itu, Airbnb juga telah setuju untuk membebaskan biaya tamu dan tuan rumah untuk semua pemesanan di negara ini. Lebih dari satu juta pengungsi telah meninggalkan negaranya sejak invasi Rusia dimulai. Menurut PBB, ada sekitar empat juta orang akhirnya bisa pergi.