Pasukan Rusia Serang Rumah Sakit Jiwa Ukraina, Gubernur Kharkiv: Ini Kejahatan Perang Terhadap Warga Sipil

JAKARTA - Ukraina menuduh pasukan Rusia menyerang sebuah rumah sakit jiwa di dekat Kota Izyum, Ukraina timur, pada Jumat dalam apa yang disebut gubernur regional sebagai serangan brutal terhadap warga sipil.

Gubernur Wilayah Kharkiv Oleh Synegubov mengatakan, 330 orang berada di rumah sakit pada saat itu. Beberapa dari mereka harus menggunakan kursi roda atau tidak dapat bergerak, sementara 73 orang telah dievakuasi. Jumlah korban sendiri disebut masih dalam pendataan.

"Ini adalah kejahatan perang terhadap warga sipil, genosida terhadap bangsa Ukraina," tulis Synegubov di aplikasi pesan Telegram, melansir Reuters 11 Maret.

Reuters tidak dapat segera memverifikasi laporan tersebut di daerah yang telah melaporkan pertempuran sengit, sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Rusia membantah menargetkan warga sipil dalam apa yang disebutnya operasi khusus, untuk melucuti senjata dan 'menghapus Nazi' Ukraina.

Dampak serangan Rusia di Kharkiv, Ukraina. (Wikimedia Commons/dsns.gov.ua/State Emergency Service of Ukraine)

Serangan yang dilaporkan itu menyusul pemboman sebuah rumah sakit di kota selatan Mariupol, di mana para pejabat Ukraina mengatakan tiga orang tewas pada Rabu, termasuk seorang anak. Rusia mengatakan akan menyelidiki insiden itu, tetapi beberapa pejabat menolak laporan serangan itu sebagai "berita palsu".

Lebih jauh Synegubov menerangkan secara terpisah, pasukan Rusia telah menembaki daerah pemukiman Kharkiv, kota utama di wilayah itu, 89 kali dalam satu hari tetapi tidak ada bahaya bagi warga sipil, setelah sebuah institut yang berisi laboratorium nuklir diserang.

Terpisah, seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan pada Hari Kamis, pesawat Rusia mengebom institut di Kharkiv yang merupakan rumah bagi reaktor nuklir eksperimental.

"Belum ada ancaman terhadap penduduk sipil," sebut Synegubov dalam sebuah pidato video.

Sementara itu, tiga serangan udara pada Jumat pagi di pusat kota Ukraina Dnipro menewaskan sedikitnya satu orang, layanan darurat negara mengatakan, menambahkan serangan itu dekat dengan taman kanak-kanak dan sebuah gedung apartemen.

Serangan itu terjadi di tengah persiapan oleh Amerika Serikat, bersama dengan negara-negara Kelompok Tujuh dan Uni Eropa, untuk mencabut status "negara paling disukai" Rusia lantaran invasinya ke Ukraina.

Sebelumnya, pada Hari Minggu Ukraina telah memperingatkan bahwa Rusia sedang mengerahkan pasukan untuk mengepung Dnipro, rumah bagi sekitar satu juta orang sebelum invasi dimulai.