Ini Alasan Pemain Persib Asal Palestina Tolak Pegang Spanduk 'Stop War' untuk Konflik Rusia-Ukraina

JAKARTA – Pemain Persib Bandung asal Palestina Mohammed Rashid membeberkan alasan kenapa ia tidak mau memegang spanduk 'Stop War' sebagai aksi simpatik untuk konflik Rusia-Ukraina.

Persib membuat aksi itu sebelum kick off menghadapi Persija Jakarta pada Selasa, 1 Maret lalu. Namun, dalam foto yang beredar di media sosial terlihat Rashid emoh memegang spanduk sebagai bentuk solidaritas.

Dalam unggahan terbaru di Instagram miliknya, Rashid menjelaskan bahwa sikapnya itu bukan berarti ia mendukung perang yang saat ini sedang terjadi. Ia menegaskan dirinya sangat menentang perang yang terjadi di manapun tanpa kecuali.

”Beberapa orang mengira saya tidak ikut berfoto karena saya setuju dengan apa yang terjadi di Ukraina. Jelas TIDAK, Nabi Muhammad mengatakan tidak ada perbedaan antara orang Arab dan non Arab dan tidak juga antara orang berkulit hitam dan kulit putih kecuali dengan ketakwaannya!” tulis pemain 26 tahun tersebut.

Dukungan untuk Ukraina terus mengalir sejak Rusia meluncurkan operasi militer pada Kamis, 24 Februari lalu. Mayoritas negara-negara Eropa bahkan tidak ragu menjatuhkan sanksi berat untuk Negara Beruang Merah tersebut.

Selain itu, sanksi untuk Rusia juga diberikan oleh Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dan Uni Sepak Bola Eropa (UEFA). Kedua induk sepak bola itu melarang tim nasional dan klub-klub Rusia untuk berpartisipasi di kompetisi internasional.

Rashid mengatakan bahwa reaksi tegas FIFA dan UEFA ini justru menunjukkan ada standar ganda. Kedua induk sepak bola itu dinilai berat sebelah karena di saat banyak pesepak bola memberikan dukungan ke Palestina mereka justru menegur dengan alasan sepak bola tidak mencampuri masalah politik.

”Tetapi mengapa ketika kita melakukan hal yang sama untuk Palestina, itu menjadi ilegal dan berkata mencampuradukkan sepak bola dengan politik? Mengapa standar ganda? Ini sangat TIDAK ADIL! Kita semua adalah manusia!” tulis Rashid melanjutkan.

”Kita semua manusia! Kami juga tidak ingin perang di Palestina, Suriah, Yaman, Irak, dan lain-lain. Jika kita ingin bersimpati dan menunjukkan kemanusiaan kita harus melakukannya untuk semua orang yang menderita di seluruh dunia. Bukan memilih dan memilih. Insyaallah semua perang akan berakhir dan orang-orang di mana pun di dunia dapat aman dan menikmati hidup jauh dari perang,” tutupnya.

Rashid dan kawan-kawan berhasil keluar sebagai pemenang dalam pertandingan tersebut. Mereka berhasil mengalahkan Macan Kemayoran dengan skor 2-0 berkat dwigol yang dicetak oleh David Silva.

Kemenangan itu mendongkrak posisi Persib ke peringkat kedua klasemen Liga 1 Indonesia. Maung Bandung sekarang mengoleksi 57 poin atau tertinggal 3 poin dari Bali United di posisi teratas, sedang Persija masih duduk di posisi kedelapan dengan mengantongi 38 poin.