Bagikan:

JAKARTA - Kepresidenan Prancis mengatakan pada Hari Selasa, sangat penting bagi Paris dan Beijing bekerja sama lebih erat untuk mengatasi konsekuensi perang di Ukraina, setelah Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia.

Prancis, bersama dengan mitra Baratnya, telah mencoba selama beberapa bulan untuk membujuk negara-negara yang tidak secara terbuka mengkritik Rusia atas invasinya ke Ukraina, untuk mengambil sikap yang lebih keras dan mendorong Rusia untuk mengubah arah.

Paris secara khusus berharap China akan memberikan tekanan yang diperlukan terhadap Presiden Vladimir Putin, meskipun hanya ada sedikit tanda perubahan dalam posisi China.

"Presiden menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas pilihan yang dibuat oleh Rusia untuk melanjutkan perang di Ukraina ini," kata kepresidenan Prancis dalam sebuah pernyataan, usai pertemuan kedua pemimpin negara, melansir Reuters 15 November.

"Konsekuensi dari konflik ini melampaui batas Eropa dan harus diatasi dengan kerja sama yang erat antara Prancis dan China," katanya.

Kantor Presiden Macron mengatakan kedua pemimpin telah sepakat, untuk segera meredakan konflik di Ukraina dan menegaskan kembali posisi mereka dalam mencegah penggunaan senjata nuklir.

Di Twitter, Presiden Macron menulis, "Prancis dan China bertekad untuk menghentikan eskalasi dan mengatasi konsekuensi perang di Ukraina, untuk mendukung negara-negara yang paling rentan, untuk mendekarbonisasi ekonomi kita, dan mengambil tindakan untuk melindungi keanekaragaman hayati."

Namun, ringkasan pembicaraan China tidak menyebutkan Ukraina sampai paragraf terakhir. Ini lebih berfokus pada menghormati kepentingan inti satu sama lain. Serta seruan agar Prancis menyediakan lingkungan bisnis yang lebih adil, lebih adil, dan tidak diskriminatif bagi perusahaan China di Prancis.

"Presiden Xi menyatakan, posisi China dalam krisis Ukraina jelas dan konsisten; China mendukung gencatan senjata, penghentian konflik dan pembicaraan damai," bunyi pernyataan Beijing, menambahkan China akan terus bekerja dengan caranya sendiri untuk memainkan peran konstruktif.