Diboikot dari Pameran, Mobile World Congress Beri Sanksi Rusia karena Invasi ke Ukraina

JAKARTA - Penyelenggara Mobile World Congress (MWC), GSMA melarang keras beberapa perusahaan Rusia hadir di pameran bergengsi tersebut sebagai sanksi atas invasinya ke Ukraina.

MWC 2022 akan diselenggarakan pada 28 Februari di Barcelona. Sayangnya, GSMA enggan mengatakan perusahaan mana saja yang akan dilarang hadir. Tetapi, dia menyatakan tidak akan ada Paviliun Rusia untuk memamerkan produk seluler negara itu.

"Seperti yang kita lihat situasi hari ini, kami tidak melihat kebutuhan atau persyaratan untuk melakukan itu. Tentu saja ini adalah situasi yang berkembang dan kami akan terus memantaunya," ujar Chief Executive GSMA, John Hoffman, seperti dilansir Reuters, Sabtu, 26 Februari.

Sejauh ini, Hoffman menegaskan saat ini tidak memiliki rencana untuk membatalkan atau menunda MWC menyusul pecahnya perang di Eropa Timur.

"Kami dipandu oleh sanksi internasional dan ada beberapa perusahaan yang diidentifikasi dalam daftar sanksi dan mereka akan dilarang berpartisipasi," tutur Hoffman, seraya menambahkan GSMA akan secara ketat mengikuti sanksi AS serta yang lainnya.

Biasanya paviliun negara MWC menampilkan sejumlah perusahaan kecil. Namun peserta pameran yang lebih besar termasuk perusahaan dengan tautan Rusia, seperti telco VimpelCom dapat membayar GSMA untuk secara eksklusif menempati area yang lebih utama di lantai pameran.

Tampaknya GSMA tidak siap untuk menutup perusahaan-perusahaan Rusia yang lebih kaya ini kecuali sanksi memaksanya.

Dikutip dari TechCrunch, pameran dagang telekomunikasi mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Konferensi tersebut dibatalkan seluruhnya pada Februari 2020 menyusul merebaknya pandemi COVID-19 di Eropa.

Sementara edisi 2021 ditunda hingga musim panas, alih-alih mengambil slot awal musim semi yang biasa, karena pandemi tetap ada kehadiran langsung di acara tersebut berkurang secara drastis dibandingkan tahun-tahun pra-pandemi.

Seperti halnya MWC 2021, konferensi tahun ini ditawarkan sebagai pertunjukan hibrida, dengan sesi tatap muka dan streaming tersedia. GSMA berharap lebih dari 1.800 peserta pameran dan peserta dari 183 negara di acara tahun ini.