PDIP Sebut Anies Korbankan Kawasan Hijau Demi Ambisi Formula E, Kenapa?

JAKARTA - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Gilbert Simanjuntak menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengorbankan kawasan hijau demi ambisinya menyelenggarakan Formula E.

Pernyataan ini didasarkan pada pemasangan bambu pada lapisan bawah material pembangunan sirkuit di kawasan Ancol, Jakarta Utara tersebut. Bambu ini didapatkan dari Jakarta, Lampung, hingga Palembang.

Padahal, Anies menurut Gilbert kerap menggadang-gadang gelaran Formula E merupakan acara yang ramah lingkungan, mengingat mobil balap Formula E bertenaga listrik.

"Formula E bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan panitia. Mereka malah mengorbankan daerah green untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental untuk kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat," kata Gilbert saat dihubungi, Kamis, 24 Februari.

Tak hanya saat ini, Gilbert juga menyinggung penebangan ratusan pohon di Monumen Nasional (Monas) oleh Pemprov DKI pada awal 2020 lalu. Saat itu, Anies masih berencana menggelar Formula E di Monas, sebelum akhirnya dilarang oleh pemerintah pusat.

"Setelah membabat Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang katanya green racing. Ini sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius untuk ambisi politik Anies," cecarnya.

Sebelumnya, penanggung jawab konstruksi Formula E dari PT Jaya Konstruksi, Ari Wibowo mengaku pihaknya memasang potongan-potongan bambu di bawah permukaan tanah yang masih lunak dalam pengerjaan lintasan balap Formula E.

"Bambu ini untuk semacam rakitnya. Kenapa dipilih bambu, karena itu tahan terhadap air dan bisa dipecah atau diratakan," kata Ari kepada wartawan.

Ari mengaku pihaknya tak memakai material pabrikan karena pengadaannya tak cukup waktu di tengah pengerjaan yang cukup mepet.

"Ini kita masalah waktu kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi, kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," ungkap dia.

Diketahui, per tanggal 23 Februari, progres pembangunan sirkuit Formula E saat ini sudah mencapai 28,5 persen. Sirkuit mulai dibangun sejak 3 Februari 2022 dan ditargetkan akan selesai pada 28 Maret 2022. Sumber dana dari proyek ini digunakan dari uang perusahaan PT Jakarta Propertindo sekitar Rp50 miliar.

Bentuk trek Formula E disebut mirip seperti kuda lumping. Lalu, lokasi Jakarta International E-Prix Circuit ini memiliki 18 tikungan, 600 meter panjang trek lurus, arah lintasan searah jarum jam, dan panjang lintasan 2,4 kilometer.